Senin, 23 Desember 2024

Hashim Djojohadikusumo Bantah Tudingan Dapat “Rezeki” Proyek di Kaltim untuk Danai Prabowo di 2024

Redaksi - Rabu, 09 Februari 2022 09:53 WIB
470 view
Hashim Djojohadikusumo Bantah Tudingan Dapat “Rezeki” Proyek di Kaltim untuk Danai Prabowo di 2024
Farih Maulana Sidik - detikNews
CEO Arsari Grup, Hashim Djojohadikusumo
Jakarta (SIB)
CEO Arsari Grup Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan mendapat 'rezeki' proyek di Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hasyim menyebut proyek-proyek yang ditanganinya bukan untuk modal Pilpres 2024.

"Saya sampaikan bahwa proyek-proyek yang saya tangani itu swasta semuanya, tidak ada APBN. Berarti saya tidak bisa curi uang untuk mendanai pilpres," kata Hashim dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2).

Dia menyebut kabar soal proyek-proyek di Kalimantan Timur disebut untuk mendanai Prabowo Subianto maju lagi di Pilpres 2024 adalah berita sampah.

"Saya kira ini berita sampah, saya anggap sampah. Kecuali kalau kawan-kawan mau sumbang ke kampanye Pak Prabowo, silakan. Kami buka kesempatan," ucapnya.

Kemudian, dia menyebut bahwa proyek-proyek yang dijalankan itu sebisa mungkin didanai dari pihak swasta. Hal itu sejalan dengan apa yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dari Pak Jokowi dan menteri sudah tegaskan, sedapat mungkin dana untuk proyek ini dari swasta dan investasi swasta.

APBN itu diminimalisir, sedapat mungkin diperkecil peranan dari APBN," ujarnya.

Bangun Pelabuhan
Hashim Djojohadikusumo juga menepis kabar bahwa perusahaannya akan membangun pelabuhan di Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk pintu masuk menuju IKN. Hashim menyebut kabar itu hoax.

"Ya maaf ya saya kira itu tidak benar itu. Saya kira itu hoax, fake news," kata Hashim.

Hashim mengatakan memang dirinya memiliki semacam pelabuhan di Kaltim yang pernah dibeli dari perusahaan Amerika ditahun 2007. Namun, dia menganggap itu bukan pelabuhan melainkan hanya dermaga saja.

"Dulu itu dimiliki perusahaan Amerika, itu salah satu perusahaan kayu, industri hutan yang terbesar di dunia. Nah saya beli tahun 2007 termasuk kompleks yang ada dermaga, ada 2 dermaga yang untuk menampung kapal-kapal besar untuk mengangkut kayu. Menurut saya itu bukan pelabuhan, itu dermaga," ucapnya.

Saat ini, Hashim mengaku sama sekali tidak memiliki rencana untuk membangun pelabuhan di dekat lokasi IKN baru. Dia pun belum memutuskan jika nanti ditawari pemerintah untuk membangun pelabuhan.

"Saya sama sekali tidak ada rencana untuk membangun pelabuhan itu. Tapi kalau mau ditawarkan pemerintah ya saya kan seorang pengusaha," ujarnya.

Proyek Air Bersih
Sebelumnya Hashim juga membantah tudingan mendapatkan proyek air bersih di IKN baru di Kalimantan Timur. Hasyim menyebut tudingan itu hanya sebatas fitnah.

"Saya terkejut dan saya kecewa dengan nama saya disebut-sebut seolah-olah bagian dari oligarki, seolah-olah terus dapat rezeki dari pemerintah, dapat pembagian proyek dari pemerintah, dan seolah-olah ini bagian suatu deal politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi agar Prabowo ditarik atau disambut sebagai bagian dari pemerintah Indonesia tahun 2019, ini isu yang beredar," kata Hasyim.

Hasyim menjelaskan bahwa Arsari Grup sudah memiliki lahan di Balikpapan sejak tahun 2007. Saat itu, Hasyim memutuskan untuk membeli suatu perusahaan yang memiliki Hak Pengusahaan Hutan (HPH) cukup besar seluas 260 ribu hektare dan tanah yang luasnya kurang lebih sejumlah 450 hektar.

"Kemudian 2013 saya melepaskan ke masyarakat dan Pemda setempat sejumlah 93 ribu hektar. Saya melepaskan ke masyarakat tanpa mendapat kompensasi apapun, itu tahun 2013," ucapnya.

Lalu di tahun 2015, Hasyim menyebut Ashari Grup membuat sebuah proyek air bersih untuk mensuplai air bersih ke sejumlah kota di Kalimantan Timur. Selain itu, proyek air bersih itu juga bakal mensuplai ke sejumlah industri, termasuk industri dari Ashari Grup.

"Itu tahun 2016 kami menunjuk suatu perusahaan Belanda yang punya kantor di Jakarta. Perusahaan itu merupakan salah satu konsultan enjinering air bersih yang ternama di dunia. Dan saya menunjuk (perusahaan Belanda itu) untuk membuat visible study atau studi kelayakan apakah layak atau tidak dibangun proyek air yang besar di tempat yang saya miliki di Kaltim," ujarnya.

"Waktu itu dibuat satu studi cukup mahal yang saya bayar dan studi kelayakan tersebut menunjukkan bahwa proyek air bersih di Kaltim itu sangat layak dan visibel dan bisa dilaksanakan dan bisa dibangun," tambahnya.

Dia mengatakan tujuan dari proyek air bersih adalah untuk suplai air ke Balikpapan, Samarinda, Kota Bangun, Tenggarong, Kabupaten PPU, dan sekitarnya. Menurutnya, rencana pembangunan proyek air bersih itu dilakukan 3 tahun sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi IKN baru di Kaltim.

"Ini saya mau sampaikan seolah-olah ini rezeki dari pemerintah, pemerintah seolah-olah bagi-bagi proyek dan pada sejumlah petinggi-petinggi atau tokoh-tokoh supaya mendapat dukungan politik. Saya bisa katakan bahwa itu adalah bohong, ini kebohongan besar sekali, juga merupakan fitnah. Tidak ada deal politik, itu proyek air bersih semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat Kaltim atas permintaan dari masyarakat Kaltim," imbuhnya. (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru