Medan (SIB)
Pelatih biliar Khoirudin (Choki) Aritonang, yang melaporkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, memenuhi panggilan polisi. Choki dicecar 18 pertanyaan sebagai pelapor.
Pantauan lapangan, Choki datang ke Polda Sumut didampingi sejumlah pengacaranya pada Kamis (13/1) sekitar pukul 11.30 WIB. Tiba di Polda, Choki bersama pengacaranya langsung memasuki ruang Ditreskrimum Polda Sumut.
"Hari ini tadi jam setengah 12 siang klien kita Bang Choki sudah dimintai keterangan sebagai pelapor, mungkin tadi ada sekitar 18 pertanyaan, kurang-lebih tiga jam dimintai keterangan," kata pengacara Khorudin (Choki) Aritonang, Gumilar Aditya Nugroho, kepada wartawan usai pemeriksaan.
Gumilar menyebut kliennya itu tidak tertutup kemungkinan bakal dipanggil kembali. Sebab, kunjungan tadi hanya masih sebatas proses wawancara.
"Untuk saat ini kan masih proses wawancara, nanti kemudian akan ada proses yang menjadi lidik dan sidik. Nanti kemungkinan juga akan dipanggil lagi," sebut Gumilar.
Selanjutnya, Gumilar menjelaskan substansi pertanyaan yang disampaikan oleh petugas. Dia menyebut keterangan itu mulai dari kronologi hingga dampak terhadap aksi yang dilakukan oleh terlapor.
"Saya kira hanya persoalan kronologis, kemudian fakta-fakta di lapangan, saksi juga, kemudian dampak terhadap penghinaan itu," sebut Gumilar.
Sebelumnya, pelatih biliar, Choki, dijewer dan diusir Gubsu saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12/2021). Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.
Dilihat, Selasa (28/12), dalam video, Edy awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet untuk membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan, jika Sumut sudah berjaya, atlet bisa mengambil apa pun yang dia mau.
Pernyataan Edy Rahmayadi itu kemudian disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," kata Edy dalam video itu.
Edy kemudian menanyakan posisi dia dalam kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga Biliar.
"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.
Edy kemudian menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Dia mengatakan menjewer sebagai tanda sayang.
"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).
Kemudian, Choki pun angkat bicara. Dia kemudian melayangkan somasi terhadap Edy. Choki meminta agar Edy meminta maaf secara terbuka. Namun, sampai batas waktu yang telah ditentukan, Edy pun tak kunjung menjawab somasi dari Choki.
Dia pun lalu melaporkan peristiwa itu SPKT Polda Sumut.
Setelah Choki bikin laporan, somasi pun dijawab oleh Gubsu Edy. Surat itu ditandatangani Kepala Biro Hukum Pemprov Sumut Dwi Aries Sudarto.
Selain itu, pada 7 Januari 2022, Choki telah diminta menghadap petugas untuk memberikan klarifikasi. Namun, saat itu Choki tidak hadir dan meminta untuk ditunda. (detikcom/a)