Jakarta (SIB)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dukung pengembangan potensi desa wisata di Sumatera Utara. Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
"Wisata itu nantinya akan dikelola oleh badan usaha milik desa (BUM Desa). Kami akan dampingi dan dukung. Kami akan bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten untuk support juga. Pemerintah desa nantinya turut menganggarkan biaya dari dana desa melalui musdes (musyawarah desa)," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1).
Mendes PDTT juga mengatakan, langkah ini merupakan upaya untuk mengembangkan beragam potensi yang ada di desa. Sebab, desa memiliki potensi yang sangat banyak untuk dimanfaatkan dan dikembangkan. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Kemendes PDTT tengah menyiapkan aplikasi Desa Wisata Nusantara.
Tak hanya itu, Kemendes PDTT akan mengirimkan tim khusus untuk lokasi desa wisata di Sumatera Utara. Nantinya tim tersebut ditugaskan melakukan pilot pilot project, termasuk pemanfaatan dana desanya.
"Di antara isinya adalah desa wisata yang dikelola BUMDes atau BUMDes yang kerja sama dengan pihak ketiga. Isi lainnya berkaitan dengan potensi yang ada di desa," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengatakan, Sumut memiliki wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Langkat yakni destinasi wisata Bukit Lawang dan Tangkahan.
"Kedua lokasi itu sudah menjadi destinasi wisata mancanegara. Ada tujuh desa di kedua lokasi tersebut yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Diharapkan anggaran dana desa bisa dimanfaatkan untuk desa wisata yang nantinya para UKM bisa muncul untuk mendorong perekonomian di desa," kata Musa Rajekshah.
Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck ini menginformasikan bahwa wisata Bukit Lawang masuk lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi orangutan. Berbeda dengan itu, di Tangkahan terdapat gajah.
"(Kondisinya) hutan dan sungai. Kalau Bukit Lawang (hewan) endemiknya orangutan, sedangkan di Tangkahan ada gajah sumatera. Potensi sudah ada. Karena itu, kami mau agar bisa didorong salah satunya untuk membangun home stay. Selain itu, perlu pengembangan dan pembangunan lain yang tidak memanfaatkan hutan. tapi memanfaatkan lahan masyarakat atau desa itu sendiri," tutup Musa. (detikcom/f)