Sabtu, 15 Maret 2025

Banjir di Madina, Ribuan Warga Terisolir

* Pemkab Dirikan Posko di 7 Kecamatan
Redaksi - Senin, 20 Desember 2021 07:53 WIB
293 view
Banjir di Madina, Ribuan Warga Terisolir
Foto Ant/Fransisco Carolio/Lmo
WASPADA DAMPAK TYPHOON RAI DI SUMATERA UTARA: Petugas meunjukkan citra satelit cuaca di kantor Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Sumatera Utara, Sabtu (18/12). BBMKG wilayah I Medan mengingatkan m
Mandailing Natal (SIB)
Sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), diterjang banjir serta longsor. Empat desa di antaranya dilaporkan masih terisolasi.

Kadis Kominfo Madina Sahnan Pasaribu mengatakan banjir dan longsor terjadi akibat hujan deras mengguyur kawasan Madina dua hari sebelumnya. Akibatnya, ada 16 kecamatan yang mengalami banjir dan longsor.

"16 kecamatan kita terlanda, meliputi 74 desa, sebagian besarnya itu ada banjir, sebagiannya lagi ada longsoran sehingga memutus akses kawasan pantai barat. Kita nggak bisa lalui karena genangan air yang tinggi di perbatasan Sumatera Barat dengan kita di Kecamatan Ranto Baek, dari sana kita nggak bisa masuk," kata Sahnan dimintai konfirmasi, Minggu (19/12).

Sahnan menuturkan, dari arah ibu kota Madina menuju pantai barat juga terdapat puluhan titik longsor. Lalu, ke arah Natal juga petugas diketahui belum bisa masuk karena ada genangan di beberapa desa.

"Dari arah ibu kota menuju ke pantai barat juga ada puluhan titik longsoran. Tapi ini sudah dari kemarin kita bersihkan, pas kita bersihkan turun lagi, turun lagi dan ke arah Natal itu kita nggak bisa masuk, karena masih ada genangan di beberapa desa," ujar Sahnan.

"Kemudian dari arah Tapanuli Selatan juga kita nggak bisa masuk, dari Batangtoru," sebut Sahnan.

Sahnan mengatakan masih ada empat desa di Kecamatan Muara Batang Gadis yang terisolasi. Ada sedikitnya dua ribu lebih masyarakat yang berdiam di sana.

"Jadi masih ada desa yang masih belum bisa kita masuki terutama di Muara Batang Gadis. Terisolir, ada empat desa di sana. 2.400-anlah warganya di situ terisolir," ujar Sahnan.

Sahnan menuturkan, ada 11 ribuan penduduk terdampak banjir di Madina. Ada yang telah dievakuasi ke posko pengungsian, ada juga yang telah mengungsi ke tempat-tempat sanak saudaranya yang tidak terkena banjir.

"11 ribuan. Itu mengungsi di tempat- tempat yang aman, tapi tidak banyak yang kita buat titik pengungsi karena bisa bergabung dengan tetangga yang tidak terdampak, dengan desa terdekat tempat-tempat saudaranya," ujar Sahnan.

Sahnan mengaku, sebagian besar kondisi banjir di sana sudah mulai surut karena pagi kemarin juga sudah mulai cerah.

"Sebagian besar sudah surut, tapi di beberapa kawasan menuju Natal, ada empat desa itu belum bisa dilalui kendaraan. Masih di atas satu meter di jalan," ujar Sahnan.

Bangun Posko
Pemkab Madina terus melakukan upaya yang terbaik kepada warga terdampak banjir. Pemkab pun mendirikan posko penanganan banjir di sejumlah daerah di Madina.

"Ada di 7 kecamatan. Posko utama di Panyabungan," kata Sahnan Pasaribu.

Sahnan tidak mengutarakan secara detail berapa jumlah posko yang didirikan di 7 kecamatan itu. Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Kalau korban meninggal tidak ada. Yang sakit juga sampai saat ini ada sih yang demam-demam kecil sudah kita tangani oleh puskesmas setempat . Tim medis juga ada di lapangan," ucap Sahnan.

Sebelumnya, ada belasan kecamatan yang dilanda banjir akibat tingginya curah hujan di kawasan itu beberapa hari terakhir.

Dilansir dari Antara, Sabtu (18/12), ke-13 kecamatan yang direndam banjir tersebut adalah Kecamatan Panyabungan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Siabu, Hutabargot, Nagajuang, Batang Natal, Lingga Bayu, Ranto Baek, Sinunukan, Natal, dan Kecamatan Muara Batang Gadis.

Ada ribuan rumah penduduk yang terendam. Kepala BPBD Madina, Subuki, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya curah hujan yang melanda beberapa daerah dalam dua hari terakhir.

"Tingginya curah hujan sejak Jumat (17/12) hingga hari ini mengakibatkan beberapa sungai meluap dan menggenangi perumahan penduduk," ujarnya.

Tingginya curah hujan juga mengakibatkan ruas jalan Jembatan Merah-Muarasoma tertutup material longsor.

Bupati Mandailing Natal Jakfar Sukhairi Nasution menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di Madina mulai 18 hingga 31 Desember 2021. Status yang berlangsung selama 14 hari ini ditetapkan dalam surat keputusan Bupati Madina Nomor 360/0947/K/2021.

Penetapan status darurat tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat Forkopimda. Status darurat ini diputuskan dengan mempertimbangkan curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan banjir, longsor, sehingga mengganggu kehidupan masyarakat.

Selain itu, banjir dan longsor menimbulkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum di Mandailing Natal. Bupati juga menerbitkan Surat Keputusan Nomor 360/0948/K/2021 tentang Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Mandailing Natal yang diketuai Sekretaris Daerah Gozali SH MM. (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru