Senin, 21 April 2025

Larantuka NTT Aman, Tak Ada Korban Jiwa Akibat Gempa M 7,4

Redaksi - Rabu, 15 Desember 2021 10:27 WIB
298 view
Larantuka NTT Aman, Tak Ada Korban Jiwa Akibat Gempa M 7,4
(Foto: Ant/Siska)
MENGUNGSI: Suasana kemacetan lalu lintas saat warga hendak mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (14/12/). 
Jakarta (SIB)
Gempa bumi sempat mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak tadi pagi hingga sore ini. Polisi mengklaim tidak ada bangunan roboh dan korban jiwa di Larantuka.

"Belum ada laporan korban jiwa maupun materiil. Jadi belum ada. Masih aman. Belum ada korban jiwa dan kerugian materiil," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna saat dihubungi, Selasa (14/12).

Krisna mengatakan wilayah Larantuka saat ini dalam kondisi aman. Krisna menyebut kepolisian bersama TNI dan instansi terkait lain masih melakukan pemetaan untuk mengetahui dampak yang timbul akibat gempa.

"Iya Larantuka masih aman. Jadi untuk kepolisian bersama-sama dengan TNI dan instansi terkait lainnya, di samping melakukan pemetaan tadi terkait dengan dampak yang timbul, juga sudah melakukan penyampaian imbauan-imbauan kepada masyarakat agar selalu tenang dan waspada," tuturnya.

Sementara itu, Krisna meminta warga tetap bersiaga terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Dia meminta daerah pantai dihindari dulu untuk sementara waktu.

"Tetap siaga menjaga kemungkinan yang terjadi. Dan sebisa mungkin saat ini sementara untuk menghindari daerah pantai," imbuh Krisna.

Peringatan Tsunami
Semenara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan dini tsunami terkait gempa bumi magnitudo 7,4 di NTT sudah berakhir. Keputusan ini dibuat setelah berlalu 2 jam setelah gempa pertama terjadi.

"Sudah lebih dari dua jam kejadian dan tidak terdeteksi kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," kata Dwikorita.

Dia mengatakan BMKG telah berdiskusi dengan pejabat di NTT. Saat ini masyarakat sudah diperbolehkan kembali ke rumah.

"Masyarakat bisa kembali ke tempat masing-masing," ucapnya.

Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk lebih dulu memeriksa rumah sebelum kembali masuk. Sebab, dampak gempa bisa berpotensi merusak rumah warga.

Dia mengatakan ada 15 kali gempa susulan yang terpantau setelah terjadinya gempa utama M 7,4. Dia mengatakan kekuatan gempa susulan terus melemah.

"Kami terus monitor aktivitas gempa susulan yang cenderung melemah kekuatannya dan paling kuat magnitudo 5,6," ucapnya.

Sebelumnya, gempa M 7,4 terjadi pada pukul 10.20 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 7,59 Lintang Selatan dan 122,26 Bujur Timur.

BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami. Pusat gempa berada di 112 km arah barat laut Larantuka, NTT, pada kedalaman 12 km.

Roboh
Terpisah, Pulau Jampea, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), juga diguncang getaran gempa di Larantuka. Getaran yang cukup kuat membuat rumah warga hingga menara masjid di Pulau Jampea ambruk.

"Ada beberapa bangunan yang roboh yang terdampak gempa. Semua warga di sana juga sudah mengungsi di ketinggian," kata Komandan Basarnas Pos Selayar Mukti Ali.

Mukti melaporkan sejauh ini ada tiga wilayah kecamatan yang terdampak getaran gempa di Kabupaten Kepulauan Selayar, yakni area Kecamatan Pasimarannu, lalu Pasimarannu Timur dan Kecamatan Pasilambena.

"Tiga kecamatan ini berdekatan masih sekitar Pulau Jampea juga," katanya.

Mukti mengaku pihaknya belum menerima laporan korban jiwa. Tapi kerusakan parah akibat gempa banyak terjadi.
"Bangunan yang roboh itu ada juga rumah, ada menara masjid patah, sekolah roboh, SD kalau nggak salah. Jalannya juga retak-retak," ungkap Mukti.

Mukti kemudian melampirkan sejumlah dokumentasi terkait kerusakan yang terjadi. Terlihat beberapa rumah yang rusak berat alias rata dengan tanah. Ada pula rumah yang terlihat mengalami kerusakan sedang dan ringan.

Kini, kata Mukti, Basarnas tengah bersiaga diterjunkan ke lokasi paling terdampak gempa di Selayar tersebut.

"Untuk sementara ada arahan Pak Bupati untuk terjun langsung ke sana," pungkas Mukti.(detikcom/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru