Medan (SIB)
Memperingati hari Pahlawan 10 November 2021, Indonesia dihadapkan pada kondisi kelebihan jumlah pemuda sebagai tenaga kerja usia produktif. Namun ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak memadai.
"Hal tersebut dipicu laju revolusi industri yang mengurangi jumlah kebutuhan tenaga manusia. Vis a vis (berhadapan) revolusi industri dengan bonus demografi inilah yang jadi penyebab," kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut Samsir Pohan, seperti dikutip dari harianSIB.com, Selasa (9/11).
Untuk itu, ia meminta pemerintah harus lebih serius menjawab persoalan ini. Investasi asing mesti berorientasi pada penampungan tenaga kerja dalam negeri. Terlebih pada saat goncangan ekonomi pasca pandemi seperti sekarang.
"Pemprov Sumut juga harus ambil langkah konkret, affirmative action terhadap persoalan ketenagakerjaan ini bersifat penting dan mendesak. Tentu dengan pendekatan pola kerja kolabiratif. Jangan ada lagi ego sektoral di dalam pemerintahan," ujarnya.
Sementara, Ketua GMKI Sumut-Aceh Hendra L Manurung mengatakan pemuda Indonesia saat ini telah berkontribusi bahu membahu dalam membantu masyarakat maupun bangsa yang sedang kesulitan, terkhusus dalam mengurangi dampak pandemi Covid-19.
"Pemuda Indonesia mencoba memaksimalkan potensi kreativitas yang dilandasi semangat gotong royong, terlihat pada berbagai kegiatan bakti sosial yang dimotori oleh pemuda. Misalnya membagikan masker, paket sembako, membuat hand sanitizer, ikut serta menjadi relawan Covid-19. Tentu ini perlu diapresiasi sebagai rasa patriotisme bagi bangsa dan negara, terlebih dalam menghadapi masa-masa sulit seperti ini," ungkapnya.
Namun perlu diantisipasi, dampak dari pandemi ini, kurang terberdayakannya pemuda oleh pemerintah dari segi pendidikannya, perkembangannya, ruang-ruang aktualisasi diri maupun ruang ekspresi sebagai konsekuensi pemusatan konsentrasi pemerintah dalam penanganan Covid-19 sehingga hal-hal di atas terabaikan.
Dalam peringatan Hari Pahlawan ini, GMKI sangat berharap, pemuda mendapatkan perhatian dan pemberdayaan yang baik dari pemerintah, agar nantinya generasi muda ini mampu menjadi pahlawan di masanya dalam berkarya dan berbakti bagi bangsa dan negara.
Kobarkan Semangat
Terpisah, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) mengajak seluruh lapisan masyarakat kobarkan semangat perjuangan di masa pandemi.
Ketua Badko HMI Sumut Alwi Hasbi Silalahi mengatakan peringatan hari Pahlawan merupakan tolak ukur sebagai motivasi perjuangan di masa pandemi Covid-19 terkhusus para pemuda dan generasi penerus sekarang ini.
"Peringatan hari Pahlawan mari tumbuhkan semangat perjuangan melawan masa sulit pandemi seperti pahlawan kemerdekaan pada masa masa penjajahan," ujarnya.
Ia mengatakan peringatan hari Pahlawan dapat membangkitkan semangat generasi penerus bangsa dalam menghadap tantangan bangsa ini ke depannya. Menurutnya, kolaborasi merupakan solusi membangkitkan perekonomian masyarakat yang sulit saat ini.
Ia pun mengajak masyarakat bersama membangun, saling bergandengan dan bahu-membahu. "Peringatan hari Pahlawan bukan hanya sekedar acara ceremoni, namun pada hakikatnya maknanya yang harus kita implementasikan," tutupnya. (SS6/f)