Medan (SIB)
Ir GM Chandra Panggabean berharap GAMKI ke depan bangkit dari "tidur" dan kembali berkiprah memperjuangkan kebenaran dan keadilan di Sumatera Utara, terkhusus kepentingan masyarakat Kristen. Secara khusus, seluruh kader juga diingatkan agar tidak menjadikan GAMKI Sumut hanya alat untuk kepentingan pribadi dan jangan ada lagi ada aroma bisnis di setiap even pemilihan pengurus baru.
Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi rombongan Ketua Panitia Konperda Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Sumut, Nurwai Alex Ramandaey ST bersama rombongan Pengurus Caretaker dan Panitia Konperda di kediaman pendiri Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) DR GM Panggabean (Alm) Jalan Iskandar Muda Medan, Jumat (15/10). Rombongan Panitia Konperda itu terdiri dari Robertus Wijaya (sekretaris), Swangro Lumbanbatu dari unsur DPP GAMKI Sumut Bidang Politik, Jonni Naibaho, Fery S Sihite dan Hamonangan Sinaga.
Chandra pada kesempatan itu ditemani mantan Sekdaprov Sumut DR RE Nainggolan MM yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Sumut. Selain itu hadir juga Jhon Eron Lumban Gaol, Burhanuddin Rajagukguk dan mantan Ketua GAMKI Sumut Ir Ronald Naibaho MSi. Ketiganya adalah mantan anggota DPRD Sumut sama halnya dengan Chandra Panggabean.
Juga ada mantan Sekretaris GAMKI Sumut Jadi Pane SPd, Sekretaris GAMKI Medan, Gelmok Samosir SH dan wartawan SIB Horas Pasaribu yang juga aktif di GAMKI dan Asisten Redaktur Pelaksana Relieve Sane Pasaribu.
Hadir juga orang-orang muda pejuang Provinsi Tapanuli yang pernah dipenjara bersama Chandra Panggabean antara lain Junhaidel Samosir, Parles Sianturi, Roy Sinaga termasuk Gelmok Samosir.
Alex Ramandaey yang diberi mandat sebagai Sekretaris Pengurus Caretaker GAMKI Sumut pasca dibekukan DPP GAMKI itu kepada GM Chandra Panggabean menyampaikan terima-kasih karena telah diterima beraudiensi. Menurutnya, banyak senioren dan tokoh di Sumut menyarankan pihaknya untuk menghadap ke pimpinan Harian SIB terkhusus Chandra Panggabean yang selama ini punya andil sangat besar mendukung setiap kegiatan GAMKI sekaligus membesarkan nama organisasi pemuda Kristen itu.
Dia selanjutnya melaporkan Konperda DPD GAMKI Provinsi Sumut akan diselenggarakan pada 22 Oktober hingga 24 Oktober 2021 di Retreat Center GBKP, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang. "Kawan-kawan pengurus GAMKI Jayapura di Papua dan DPD Kepri juga menyampaikan salam hormat kepada abang Chandra. Kedatangan kami ini untuk memohon doa dan nasihat dari abang-abang di sini," ucap pria Papua yang juga Wakil Sekum DPP GAMKI itu.
Menanggapi salam perkenalan itu, Chandra Panggabean mengaku awalnya audiensi Pengurus Caretaker (PC) dan Panitia Konperda GAMKI Sumut harusnya diterima di Kantor Harian SIB, tapi akhirnya diputuskan di kediaman DR GM Panggabean (alm). "Di rumah ini lah banyak tokoh Sumut bahkan nasional berdiskusi dengan DR GM Panggabean (alm). Dari sini juga banyak langkah strategis dilakukan untuk membela kepentingan masyarakat Sumut secara luas, khususnya masyarakat Batak, umat Kristiani termasuk langkah untuk aksi-aksi positif GAMKI," ucap putra sulung almarhum DR GM Panggabean itu.
Audiensi itu lanjut Chandra tidak sekadar membicarakan rencana Konperda GAMKI Sumut, tapi momen yang tepat untuk menyampaikan kritikan dan masukan dengan penekanan pada poin-poin penting agar pengurus terpilih GAMKI nantinya termasuk seluruh pengurus di kabupaten/kota bisa mengembalikan marwah GAMKI untuk berkiprah mewarnai perpolitikan maupun kebijakan nasional terkhusus Sumut.
"Kami saksi sejarah dimana GAMKI dulu sangat besar kiprahnya. Kami-kami di sini ingin menularkan semangat GAMKI yang pernah luar biasa. Bahkan tokoh utama pendiri GAMKI di Medan ini adalah MD Wakkary yang juga cukup lama aktif di DPP GAMKI (pusat) dan disegani para senioren secara nasional. Beliau itu rekan kerja sekaligus sahabat pak GM Panggabean.
Beliau bahkan ikut mendampingi pak GM mendirikan koran SIB di tahun 1970 silam. Jadi selain gigih berjuang membesarkan kiprah organisasi, kalian juga harus menghormati para senioren dan menjaga persahabatan dengan sesama kader agar solid memerjuangkan kepentingan masyarakat banyak," ucap Chandra yang secara tersirat ingin menyampaikan agar kader GAMKI menjadi orang yang setia pada kebenaran dan keadilan.
Chandra mengingatkan kembali banyak hal yang telah dilakukan Harian SIB dan pak GM sendiri maupun para senioren GAMKI untuk memerjuangkan kepentingan umat Kristiani dan masyarakat Batak pada umumnya. "Peristiwa 12 tahun lalu, kalian pasti tahu saya dan rekan-rekan yang ada di sini maupun yang tidak bisa hadir, harus menanggung risiko dalam memerjuangkan aspirasi masyarakat untuk pembentukan Provinsi Tapanuli. Bukan hanya nasional, bahkan dunia tahu, baru kami mencetak sejarah yang dihukum total sampai 219 tahun penjara kepada 77 orang hanya untuk kasus unjuk rasa," ucapnya.
Dia juga bercerita bagaimana pak GM dan SIB membantu gereja-gereja yang mengalami gangguan termasuk kasus gedung gereja di Binjai yang mau dirubuhkan Pemko Binjai beberapa tahun silam. "Para pendetanya, termasuk pengurus GAMKI yang saat itu diketuai Ronald Naibaho waktu itu didorong untuk tidak takut memerjuangkan kebenaran dan keadilan, mereka pun ikut terjun ke Binjai. Jadi koran SIB itu juga tidak sekadar berorientasi bisnis tapi juga berorientasi hasil atas apa yang diperjuangkan," kata Chandra.
Eron Lumban Gaol menambahkan, ketika masih sama-sama aktif sebagai anggota DPRDSU bersama Chandra dan Burhanuddin, mereka bertiga menghadap Gubernur Sumut yaitu Rizal Nurdin ketika itu. Mereka menyampaikan aspirasi agar gubernur memerhatikan para pejabat dari kalangan Kristen untuk diberdayakan di jabatan-jabatan strategis secara proporsional.
Sekaitan hal itulah Chandra mengingatkan GAMKI harus bangkit dari "tidurnya", jangan sampai eksistensinya kalah sama organisasi yang banyak bermunculan akhir-akhir ini termasuk organisasi kepemudaan Batak. Kata kuncinya, pengurus jangan menjadikan GAMKI sekadar jadi alat untuk kepentingan pribadi dan hilangkan orientasi bisnis. Soalnya, tren belakangan ini setiap perhelatan pemilihan pengurus muncul aroma lobi dan "bisnis", padahal gerakan GAMKI harus berlandaskan ajaran Kristus.
"Ketua harus berdiri tegak di atas kepentingan semua anggota yang berbeda suku, latar belakang gereja dan berbeda afiliasi partai politiknya," tegas Chandra.
RE Nainggolan yang pernah menjabat Bupati Taput itu mengajak seluruh pemuda dan milienial Kristen untuk mengingat sejarah perjuangan para tokoh dan senioren. Pak GM dan Wakkary katanya memberi pemikiran, tenaga bahkan materi untuk kemajuan gereja-gereja terkhusus GAMKI. Pemimpin GAMKI ke depan kata RE juga harus mengingat sejarah Raja Sisingamangaraja XII yang jujur dan merangkul banyak komponen masyarakat dan lintas etnis. "Bahkan para tokoh di Aceh saja banyak membantu perjuangan beliau melawan penjajah, makanya Raja Sisingamangaraja bisa bertahan sampai 30 tahun masa pemerintahannya," kata RE.
Menanggapi nasihat Chandra, RE Nainggolan, Eron dan Ronald Naibaho sependapat dan mengingatkan agar uang jangan lagi dijadikan "budaya" dalam setiap pemilihan pengurus. Makanya para tokoh itu memberi saran agar semua calon yang berkeinginan maju sebaiknya dipertemukan PC dan Panitia Konperda sebelum hari "H" pelaksanaan Konperda.
"Cobalah kita mengutamakan musyawarah mufakat dan hindari voting. Soalnya voting di arena konperda bisa banyak implikasi negatif. Kalau di Sumut ini bung Alex, kursi pun bisa beterbangan. Ekses lainnya seluruh kader tidak solid mendukung pengurus terpilih apabila sakit hati karena jagoannya kalah," kata Eron.
Menanggapi saran para tokoh itu, Alex mengaku sependapat dan menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sesi Silaturahmi Membangun Tali Kasih Pengurus Caretaker DPD GAMKI Sumut bersama bakal calon ketua masa bakti 2021-2024, sebelum pelaksanaan Konperda.
Namun Alex mengatakan, dirinya bersama Ketua PC GAMKI Sumut akan menyampaikan seluruh saran dari Chandra dan para tokoh itu Ketua Umum DPP GAMKI, Willem Wandik Ssos yang saat ini bertugas sebagai anggota DPR RI. "Kami harus kordinasi dengan DPP yang memercayakan kami sebagai pengurus caretaker sekaligus panitia pelaksana Konperda GAMKI Sumut," kata Alex seraya mengaku lega setelah bertemu dan mendapat dukungan dari para senioren.
Kepada wartawan SIB, Alex menjelaskan, Konperda itu jumlah pesertanya dibatasi maksimal 100 orang yang bisa hadir di arena Konperda dan selebihnya mengikuti secara virtual. Hal itu katanya mengikuti Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. (R8/d)