Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo resmi menetapkan Komponen Cadangan Tahun 2021. Jokowi meminta Komponen Cadangan (Komcad) tidak digunakan untuk kepentingan lain kecuali berkaitan dengan pertahanan negara.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi amanat di Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun 2021, di Pusdiklatpassus, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/10). Selain Jokowi, hadir Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf TNI AL, AU, dan AD, serta Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Kedaulatan negara keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia, adalah segala-galanya. TNI sebagai komponen utama selalu siaga, tetapi perlu didukung oleh Komponen Cadangan dan komponen pendukung. Itulah sistem pertahanan kita yang bersifat semesta, sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara. Dia juga mengapresiasi seluruh anggota Komponen Cadangan yang ditetapkan karena secara sukarela mendaftar sebagai Komponen Cadangan.
Jokowi juga mengatakan, masa aktif Komponen Cadangan itu tidak setiap hari dan setiap saat. Jokowi menyebut, setelah penetapan, anggota Komponen Cadangan kembali ke profesi masing-masing.
"Anggota Komponen Cadangan tetap berprofesi seperti biasa, masa aktif Komponen Cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan, dan pada saat mobilisasi, tetapi anggota Komponen Cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara. Komponen Cadangan dikerahkan bila negara dalam darurat militer, atau keadaan perang, dimobilisasi oleh Presiden dengan persetujuan DPR, yang komando kendalinya berada di Panglima TNI. Artinya, tidak ada anggota Komponen Cadangan yang melakukan kegiatan mandiri," jelas Jokowi.
Karena itu, Jokowi menegaskan, Komponen Cadangan tidak boleh digunakan untuk kepentingan lain. Jokowi mengingatkan fungsi Komponen Cadangan hanya untuk kepentingan berkaitan dengan pertahanan negara.
"Perlu saya tegaskan, Komponen Cadangan tidak boleh digunakan untuk lain, kecuali kepentingan pertahanan. Komponen Cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara. Penetapan Komponen Cadangan ini akan semakin memperkokoh sistem pertahanan, dan keamanan rakyat semesta kita," ucapnya.
"Pada saat yang sama, pemerintah melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh semua matra darat, laut, dan juga udara. Kita juga punya putra-putri yang tak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi, ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian, dan pengembangan di berbagai bidang strategis, pembangunan fregat buatan Indonesia termasuk peluruh kendali untuk pertahanan udara, dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," tutup Jokowi.
Ditetapkan
Dalam upacara ini, Menhan Prabowo Subianto juga melaporkan tentang tahapan pendaftaran hingga pelatihan militer anggota Komponen Cadangan. Prabowo mengatakan, ada 3.103 orang yang ditetapkan Jokowi sebagai Komando Cadangan 2021.
Prabowo mengatakan tahapan pembentukan Komponen Cadangan dimulai sejak pendaftaran 17-31 Mei 2021, seleksi 1-17 Juni 2021, latihan dasar kemiliteran 21 Juni-18 September 2021, dan penetapan 7 Oktober 2021. Anggota berjumlah 3.103 orang.
"Komponen Cadangan sejumlah 3.103 orang, terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Dipenogoro 500 orang, Rindam V Brawijaya 500 orang, Rindam XII Tanjungpura 499 orang, Universitas Pertahanan 604 orang," ucap Prabowo. (detikcom/a)