Jumat, 25 April 2025

Gubernur Koster Ingin Arak Bali Mendunia Agar Saingi Sake Jepang dan Soju Korea

Redaksi - Sabtu, 24 Juli 2021 08:14 WIB
412 view
Gubernur Koster Ingin Arak Bali Mendunia Agar Saingi Sake Jepang dan Soju Korea
Foto: Angga Riza/detikcom
Gubernur Bali I Wayan Koster (Tengah)
Denpasar (SIB)
Gubernur Bali Wayan Koster ingin menjadikan minuman tradisional Arak Bali sebagai produk unggulan di tingkat nasional hingga internasional. Bahkan, minuman alkohol khas Bali itu diharapkan bisa menyaingi minum Sake dari Jepang dan Soju dari Korea.

"Arak adalah komoditas tradisional yang miliki kekhasan tersendiri. Sebagai minuman lokal, arak ingin kita jadikan produk unggulan yang memiliki daya saing hingga di tingkat nasional maupun internasional yang bisa bersaing dengan Sake dari Jepang, Soju dari Korea dan lainnya," kata Koster dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (23/7) malam.

Untuk itu, dirinya telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan Destilasi Khas Bali. Dengan regulasi itu, Koster ingin memperkuat tata kelola minuman Arak Bali dari hulu hingga hilir.

"Kita ingin perkuat tata kelolanya hingga ke hilir sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber penghidupan, serta mengembangkan IKM dan UMKM kita. Ingat tata kelolanya yang ditekankan, bukan artinya bebas mengkonsumsi," ucapnya.

Menurut Koster, keinginan besar untuk mengembangkan Arak Bali harus dibarengi dengan usaha memperbaiki kualitas dan juga memperkuat brandingnya sebagai produk Bali. Termasuk dari sisi desain kemasan.

"Kualitas (Arak Bali) harus dijaga dengan maksimal. Jangan ada yang merusak menggunakan fermentasi tak biasa yang tidak sesuai dengan cara kita di Bali, karena arak ingin kita jadikan produk internasional," ujarnya.

"Saya tiap menerima duta besar dari negara sahabat, selalu saya jamu dan semuanya memuji kualitas arak Bali. (Cukup) Setengah hingga satu sloki, tidak banyak. Tidak akan bikin mabuk, jika diminum sesuai dengan takaran," tambahnya.

Karena Arak Bali mendapatkan pujian oleh para duta besar dari negara sahabat, maka Koster menginginkan sumber daya lokal Bali tersebut digeluti sendiri oleh orang lokal. Dengan begitu, warga lokal punya sumber rezeki dari produk-produk lokal yang ada di Bali.

"Kita bisa tumbuh dengan sumber daya yang kita punya, dari hulu hingga hilir," kata pria asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng Bali itu.

Koster menjelaskan, mengkampanyekan minuman tradisional Arak Bali sebagai salah satu strategi membangkitkan kembali sumber daya dan produk lokal yang dimiliki Pulau Bali. Hal itu dilakukan agar Arak Bali dapat menjadi sumber penghidupan serta bagian dari pertumbuhan perekonomian.

"Kita harus bergerak kembali dengan memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya lokal yang kita punya, sebagai sumber kehidupan dan unsur di dalam pengembangan ekonomi Bali, agar ekonomi kita bisa tumbuh dari kekayaan alamnya sendiri," pungkasnya. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru