Jumat, 14 Maret 2025

Kematian Covid-19 Melonjak, Pemkot Jakut Kekurangan Peti Jenazah

* RSUD Koja Kelabakan, Puluhan Jenazah Belum Bisa Dimakamkan
Redaksi - Jumat, 02 Juli 2021 10:27 WIB
390 view
Kematian Covid-19 Melonjak, Pemkot Jakut Kekurangan Peti Jenazah
(Andhika Prasetia/detikcom)
Foto ilustrasi pemakaman jenazah dengan prokes COVID-19. 
Jakarta (SIB)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara mengatakan persediaan peti jenazah di wilayahnya semakin menipis. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan ini menjadi salah satu penyebab pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 terkendala di rumah sakit.

Yudi awalnya menerangkan kondisi ini terjadi imbas melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta. Lonjakan kasus, sebutnya, beriringan dengan jumlah kematian akibat Covid-19.

"Kekurangan peti jenazah. Karena di wilayah juga jenazah pasien isoman yang meninggal lumayan. Misal ada 1 kecamatan itu pasti butuh peti jenazah saja. Dari dinas pemakaman, makanya kita harus menunggu. Jadi kalau cuma 1-2 bisa saja, kalau sampai puluhan akan terjadi penumpukan karena antrean," kata Yudi saat dihubungi, Kamis (1/7).

Yudi mengatakan peti dibutuhkan dalam proses pemulasaraan jenazah Covid-19. Rumah sakit pun harus menunggu kedatangan peti jenazah sebelum akhirnya jenazah bisa ditangani sesuai prosedur tetap (protap) Covid-19.

"Kalau jenazah non-Covid kayaknya sudah dibawa langsung sama pihak keluarga ya. Kalau untuk jenazah Covid memang harus dilakukan pemulasaraan terlebih dahulu. Baru nanti dilakukan pemulasaraan kan dari jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti, dilakukan pembungkusan pada peti," jelasnya.

"Memang banyak sekali (prosesnya), kalau satu-dua cepat sekali prosesnya. Tapi kalau sampai puluhan jenazah satu jenazah itu kan butuh waktu sampai berjam-jam untuk pemulasaraan," sambungnya.

Sejauh ini, pihaknya telah mendistribusikan peti jenazah ke rumah sakit rujukan Covid-19. Tak hanya itu, peti-peti ini akan disalurkan ke puskesmas kecamatan se-Jakarta Utara untuk menangani pemulasaraan pasien isolasi mandiri yang meninggal dunia.

"Untuk di RS memang kita dorong untuk Kasudin Pemakaman untuk segera menyiapkan kebutuhan peti jenazah. Ini kan salah satu kendalanya keterlambatan peti jenazah datang," ucapnya.

Tambah tenaga pemulasaraan
Yudi mengungkapkan kondisi rumah sakit rujukan di Jakarta Utara minim petugas pemulasaraan dan pemakaman Corona. Tiap rumah sakit hanya memiliki 5 petugas yang melayani pemulasaraan dan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19.

"Tim pemulasaraan di RS kan tidak banyak, hanya 5 orang. Pasti kewalahan sekali. Sedangkan kita di lapangan aja dengan tim yang jumlahnya sampai 10 orang saja butuh waktu sampai berjam-jam untuk pemulasaraan jenazah," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya berupaya menambah jumlah petugas pemulasaraan dan pemakaman dengan menggandeng swasta hingga ormas islam. Tak hanya itu, tenaga-tenaga pemulasaraan dari puskesmas juga akan difungsikan.

"Dari rumah sakit akan bekerjasama dengan tim pemulasaraan pihak swasta. Kadi akan berkoordinasi dengan pihak swasta atau nanti kecamatan-kecamatan kalau memang di kecamatan tidak ada pemulasaraan. Jadi nanti kerja sama dengan puskesmas dan Dewan Masjid Indonesia yang sudah dilatih maupun tenaga-tenaga yang sudah dilatih juga," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) RSUD Koja dr Ida Bagus Nyoman Banjar menyampaikan ada 20-23 jenazah yang tertahan dan belum bisa dimakamkan. Banjar mengatakan pihaknya memang kewalahan mengurus jenazah karena jumlah petugas yang minim.

"Iya memang ada, jadi memang semua kelabakan. Pertama masalah peti, terus pemulasaraannya terbatas, yang meninggal banyak, jadi memang antrean begitu. Kemudian mengangkutnya juga terbatas paling 5 dari pemakaman," kata Banjar ketika dihubungi, Kamis (1/7).

RSUD Koja saat ini kekurangan peti dan petugas pemulasaraan jenazah. Pihaknya saat ini hanya memiliki 5 petugas untuk melakukan pemulasaraan dan pemakaman.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang disampaikan BNPB kemarin, ada tambahan 46 orang meninggal terkait Covid-19 khusus pada hari ini. Dengan demikian, sudah ada 8.446 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta. (detikcom/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru