Medan (SIB)
Sejumlah ASN Dinas PU Pemko Medan yang melaksanakan tugas pembongkaran beton penutup drainase depan lokasi usaha botot milik Afuk, nyaris bentrok dengan belasan orang diduga mengatasnamakan salah satu LSM yang mencoba menghalang-halangi tugas Pemko di Jalan Karya Lingkungan IX, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Senin (21/6). Pembongkaran dilakukan untuk menormalisasi parit, karena parit tumpat akibat ditutup dengan beton dan sulit dinormalisasi.
Selain itu, di lokasi pembongkaran seiring berlangsung kegiatan bongkar muat barang botot milik Afuk. Kegiatan tersebut dinilai mengganggu arus lalulintas sekitar Jalan Karya sekitarnya. Dinas Perhubungan sudah pernah menertibkan truk pengangkut botot milik Afuk di Jalan Karya, Kelurahan Sei Agul, tapi kegiatan tersebut tetap berlangsung. Akhirnya, Dinas PU yang bertanggung jawab terhadap pembangunan drainase melakukan pembongkaran dengan sejumlah alat berat.
Pembongkaran drainase itu disaksikan anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor, Camat Medan Barat Rudi F Lubis, dan Satpol PP Kota Medan. Jalannya pembongkaran sempat ricuh, karena dihalang-halangi salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pihak yang mengenakan seragam LSM itu mencoba menghalangi tugas Dinas PU mendapat perlawanan dari warga sehingga nyaris terjadi bentrok fisik. Akhirnya mereka dilerai Camat Medan Barat Rudi F Lubis dan pembongkaran dilanjutkan sampai selesai.
Kepala UPT PU Kecamatan Medan Barat Warsidi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan tiga kali surat peringatan kepada Afuk. Pembongkaran parit mereka lakukan untuk mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam upaya pencegahan banjir dengan cara menormalisasi parit di segala penjuru Kota Medan.
Anggota DPRD Medan Antonius Tumanggor yang ikut menyaksikan pembongkaran tersebut mengatakan kondisi macet akibat bongkar muat barang botot sudah belasan tahun berlangsung. Terlebih lagi, parit tersebut sudah ditutup dengan beton sehingga memudahkan keluar masuk truk pembawa botot. Padahal akibat penutupan tersebut, parit jadi tumpat dan sering banjir.
“Kita apresiasi kinerja Dinas PU yang melakukan pembongkaran beton penutup parit. Ini untuk menormalisasi untuk mencegah banjir. Para pengusaha botot hendaknya menghormati kepentingan umum, jangan merusak lingkungan dengan cara mencor parit untuk kepentingan pribadi. Dukunglah program Wali Kota Bobby Nasution dalam membangun Kota Medan bebas banjir,†tuturnya. (A8/c)