Jakarta (SIB)
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan perkembangan data Covid-19 di Indonesia. Kasus aktif disebut mengalami kenaikan.
"Kasus aktif kita pada 19 Mei 2021 sebanyak 5,01 persen, tanggal 23 Mei kemarin kasus aktif telah meningkat sebanyak 5,23 persen, artinya ada kenaikan sekitar 0,22 persen," kata Doni dalam jumpa pers virtual, Senin (24/5).
Doni mengatakan angka kesembuhan mengalami penurunan. Pada 23 Mei, disebutkan bahwa angka kematian sebanyak 91,99 persen.
"Adapun angka kesembuhan tadi juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden ada penurunan dari tanggal 18 Mei 92,22 persen turun ke 91,99 persen pada tanggal 23 Mei," kata Doni.
Angka kematian sendiri disebut mengalami kenaikan pada 19 Mei, yaitu 0,08 persen, yang sebelumnya Indonesia pernah mengalami angka kematian cukup rendah pada 1 April.
"Adapun angka kematian kita tarik ke belakang, kita pernah ada pada posisi yang cukup rendah yaitu pada tanggal 1 April, 2,70 persen. Namun kenaikan pada tanggal 19 Mei menjadi 2,78 persen, ada kenaikan 0,08 persen. Sementara angka kematian global ada kecenderungan terjadi penurunan," tuturnya.
Tidak hanya itu, okupansi rumah sakit Wisma Atlet juga disebut mengalami peningkatan. Meski begitu kenaikan kasus tahun ini disebut lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun Doni meminta masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Untuk rumah sakit Wisma Atlet juga data yang kita peroleh pada tanggal 18 Mei, 15,02 persen. Pada 24 Mei hari ini telah meningkat menjadi 21,77 persen, ada peningkatan 6,75 persen," kata Doni.
"Artinya walaupun secara menyeluruh trend kenaikannya kecil dibandingkan tahun lalu kami dari Satgas di bawah arahan Bapak Menko dan juga petunjuk Bapak Presiden kita tidak boleh lengah untuk tetap waspada untuk selalu menaati protokol kesehatan, kepatuhan jangan kendor tidak boleh longgar," sambungnya.
Lebih Tinggi
Sementara itu, saat ini angka kesembuhan pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat kian meningkat hingga 97 persen. Angka tersebut diklaim menjadi angka kesembuhan dengan rata-rata lebih tinggi dari rata-rata dunia.
"Jadi ini di RSDC Wisma Atlet ini angka kesembuhannya lebih tinggi dari rata-rata nasional pun. Saya kira ini juga lebih tinggi dari rata-rata dunia," ujar Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Tugas Ratmono kepada wartawan di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5).
Selain itu, angka kesembuhan tersebut melampaui dari angka tingkat kesembuhan yang ada di DKI Jakarta bahkan Indonesia. Perlu diketahui, angka kesembuhan dari Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 95,6 persen dan di Indonesia sendiri masih mencapai 93 persen.
Berdasarkan hal tersebut, Tugas tak hentinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap bisa menjaga kesehatan. Dia juga tak hentinya meminta semua stakeholder berkolaborasi dengan baik atas kesembuhan pasien-pasien di RSDC Wisma Atlet.
"Saya kira kita harus menjaga bagaimana kita harus menyembuhkan pasien-pasien Covid-19 atau terkonfirmasi ini dengan baik. Dan kita tentunya khususnya di RSDC Wisma Atlet ini kita bersama-sama tim dari para dokter, para perawat, para nakes lainnya kita bersatu padu bagaimana kita percepat kesembuhan dari para pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet ini," kata Tugas.
Saat ini RSDC Wisma Atlet masih banyak memiliki kapasitas tempat tidur yang tersisa. Masih ada sekitar 5.994 tempat tidur yang kosong jika nantinya kasus Covid-19 pascalebaran terus meningkat setiap harinya. Untuk antisipasi, RSDC Wisma Atlet juga memiliki cadangan yang tiap kamarnya bisa diisi hingga 3 bed sekaligus.
"Jadi, kalau ada peningkatan tentunya kita akan tingkatkan kapasitas bisa sampai 8.000-an tempat tidur," kata Tugas.
Diketahui, per 24 Mei 2021, jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet mengalami peningkatan sebanyak 1.305 pasien.
Sebelumnya, keterisian kapasitas di RSDC Wisma Atlet sendiri hanya 15,02 persen namun dalam waktu yang singkat naik menjadi 21,77 persen.
Tugas menyebut kebanyakan pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet didominasi oleh klaster keluarga pasca-Lebaran.
Kemudian, dia mengatakan sebaiknya dalam klaster keluarga perlu pengawasan yang lebih serius karena ditakutkan akan meningkatkan kasus aktif Covid-19 lebih banyak lagi.
"Oleh karena itu, tentunya ini berkaitan masih ada yang arus mudik kiranya dari pantauan check point pemeriksaan selalu masih melaporkan kasus positif.Tentunya ini juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kasus di Wisma Atlet," kata Tugas. (detikcom/f)