Kamis, 19 Desember 2024

Pegawai BUMN Ditangkap Terkait Bom Makassar, Total 33 Teroris Ditahan

Redaksi - Selasa, 20 April 2021 09:18 WIB
508 view
Pegawai BUMN Ditangkap Terkait Bom Makassar, Total 33 Teroris Ditahan
Foto Istimewa
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan
Makassar (SIB)
Densus 88 Polri bersama Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menangkap satu orang terduga teroris terkait dengan bom bunuh diri pasangan suami-istri (pasutri) L dan YSF di Gereja Katedral Makassar. Satu orang yang ditangkap itu merupakan pegawai salah satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

"Tangkapan terakhir yang ke-33 itu kemarin ditangkap di Maros. Inisialnya N, yang bersangkutan pegawai BUMN kelahiran 1963," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat ditemui di kantornya di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (19/4).

Namun Zulpan belum merinci lebih lanjut keterkaitan N dengan aksi pasutri bomber.

"Baru diperiksa dia, baru diamankan, Densus yang akan mendalami perannya seperti apa," katanya.

Sejak aksi bom bunuh diri pasutri di Gereja Katedral pada Minggu (28/3) lalu hingga hari ini, sudah 33 orang terduga teroris yang diamankan Densus 88 dan Polda Sulsel. Mereka terdiri atas 31 laki-laki dan 2 perempuan. Dari tangan mereka juga diamankan sejumlah barang bukti.

"Barang bukti yang diamankan saya belum bisa jelaskan. Kemudian keterkaitan dan keterlibatannya jelas, keterkaitan dengan bom depan Gereja Katedral Makassar sangat terkait, sehingga dilakukan penangkapan," tegasnya.

Sebanyak 33 orang yang kini masih ditahan itu rata-rata diamankan dari wilayah Kabupaten Maros, Gowa, dan Kota Makassar. Semuanya memiliki peran sebelum pasutri L dan YSF meledakkan bom di Gereja Katedral.

"Orang yang ditangkap sekarang ini kan adalah orang yang mendukung. Sejauh mana perannya kan belum bisa saya sampaikan. Ada yang dukung bantu buat bom, bantu survei jalan, ada yang memberi motivasi semangat," pungkasnya.

Ahli Rakit Bom
Kombes E Zulpan juga mengungkap sosok pria inisial MT (49), terduga teroris yang ditembak mati di Makassar pada Kamis (15/4) lalu. Dia memiliki peran penting di jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel, mulai dari ahli merakit bom hingga melatih tembak para anggota JAD.

"MT ini justru merupakan target utama sebenarnya," kata Kombes E Zulpan.

MT juga punya peran penting saat pasangan suami istri (pasutri) L dan YSF meledakkan bom di Gereja Katedral. Namun Zulpan tak menjelaskan lebih lanjut mengenai peran MT.

"Dengan kedua korban (bomber) yang meninggal dunia itu, L dan YSF, itu ada kaitannya juga. Nanti perannya itu setelah semua pemeriksaan dilakukan sama Tim Densus," katanya.

Zulpan lalu menjelaskan rekam jejak MT yang sebelumnya pernah dipenjara 3 tahun terkait kasus pelemparan bom ke Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam acara jalan santai HUT Golkar, Minggu 11 November 2012 silam. MT yang bebas pada 2016 lantas bergabung dengan kelompok Rizaldy, terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di perumahan Vila Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Biringkanaya, Makassar, pada 6 Januari 2021.

"Setahu saya karena melempar bom ke panggung Pak Syahrul Yasin Limpo waktu kampanye divonis 3 tahun keluar 2016 kemudian dia bergabung dengan Rizaldy," kata Zulpan.

Sejak dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan kelompok kajian Vila Mutiara, MT disebut mempunyai peran yang penting karena kemampuannya merakit bom dan juga kemampuan menembak.

"Karena dia memiliki keahlian ini dalam rangka merakit bom. Nantilah kita akan jelaskan," katanya.

"Jadi MT ini, dia memiliki data yang kita miliki rekaman barang bukti yang kita amankan dari tersangka sebelumnya sebelum dia ditangkap, ada latihan menembak di Pangkep. Dia sebagai instruktur latihan menembak di situ," sambung Zulpan.

Seperti diketahui, MT disergap Tim Densus 88 Mabes Polri dan Tim Polda Sulsel di rumahnya di Kelurahan Sudiang Raya, Biringkanaya, Makassar, pada Kamis (15/4). MT kemudian ditembak mati karena melawan polisi dengan parang.

Kini, jenazah MT telah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar.
"Sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dimakamkan di Sudiang," katanya. (detikcom/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru