Jakarta (SIB)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi siklon tropis Seroja akan mengalami peningkatan intensitas dalam 24 jam ke depan. Masyarakat diimbau bersiap siaga menggelar Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
"Pertama, para pejabat pemerintah terutama bupati dan wali kota dan kepala desa untuk bisa mengikuti informasi cuaca oleh BMKG. Kalau seandainya daerah terdampak, maka harus memberi info kepada RT/RW dibantu TNI/Polri," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Rabu (7/4).
Warga di daerah terdampak diminta untuk menggelar piket jaga bergantian.
"Kalau seandainya malam, curah hujan tinggi, rumah di lereng/kaki bukit sebaiknya mengungsi dulu. Kemudian menghindari terjadi longsor, hindari pohon tumbang, lalu yang rumah di jalur air, dekat sungai, lembah, sebaiknya mengungsi, mengamankan barang berharga, setiap jam, harus ada piket, siaga, bergantian masyarakat membagi tugas siskamling. Sehingga ketika ada potensi terjadi banjir bandang, langsung masyarakat diinformasikan," paparnya.
Menurut pria yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal Ketahanan Nasional pada 2018 ini yang terpenting warga tidak boleh panik. Doni juga meminta agar tidak boleh ada yang menyebarkan berita bohong.
"Kalau ada info belum pasti, jangan dishare. Jangan ada berita hoax, ada berita dikonfirmasi, kalau bohong langsung segera disangkal, agar masyarakat tidak panik. Karena akibat berita bohong masyarakat jadi tidak siap dan apatis," kata eks Pangdam Siliwangi ini.
Doni bercerita soal kesiapsiagaan seorang ketua RT di Desa Waisika, Kecamatan Alor, Timur Laut. Sekitar pukul 03.00 dini hari ketua RT tersebut terbangun dan segera membangunkan warga lainnya sekitar 41 KK untuk segera mengungsi.
"Secara estafet seluruh warga mengungsi, sehingga ketika air sungai meluap, tidak ada korban. Ini pelajaran bagus, makanya saya katakan tadi ada piket per jam. Masyarakat semua terevakuasi meski ada rumah terdampak berat dan rusak ringan," jelas Doni. (detikcom/f)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak