Jakarta (SIB)
Akun resmi Badminton World Federation (BWF) mendapat ancaman pembunuhan diduga berkaitan dengan All England 2021. Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto angkat bicara.
BWF mengunggah salah satu foto pesan dalam story Instagram miliknya, @BWF.offcial. Dalam unggahannya terpampang akun yang tidak diketahui namanya tersebut menuliskan kalimat bernada ancaman.
"Sebagai orang Indonesia kami ingin Anda membuat video maaf tentang insiden tersebut. Jika tidak saya berjanji akan membunuh sebagian dari Anda," salah satu pesan akun yang mengancam BWF tersebut.
Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto yang mengetahui itu mengimbau agar warganet tidak terlalu berlebihan merespon kejadian yang terjadi.
"Kalau dari konten bahasanya bisa dipastikan bukan orang asing, tapi kalau kemudian siapa yang mengirim pesan itu, kami mengimbau kepada netizen marah boleh tapi jangan berlebihan," kata Gatot kepada detikSport, Selasa (23/3).
"Kami anggap permohonan maaf ini sudah cukuplah bagi kami di pemerintah. Apalagi sudah minta maaf kepada Presiden RI , Menpora, Menlu, Duta Besar RI, dan suratnya itu sudah to the poin minta maaf, dan berjanji akan jadi pelajaran serius," dia menjelaskan.
"Mereka juga mengakui bahwa Indonesia punya sejarah panjang dengan bulutangkis. Jangan menimbulkan kehebohan lain karena ini kami anggap sudah selesai," dia menegaskanya.
Terlebih, sebut Gatot, Indonesia masih memiliki kepentingan panjang bersama BWF untuk turnamen-turnamen bulutangkis selanjutnya.
"Lalu yang pokok lainnya kita juga punya kepentingan Olimpiade 2032. Itu akan menjadi kontraproduktif. Jadi emosi dan kekecewaan itu sangat wajar tapi kami juga sudah berusaha keras. Selain itu, dalam konvensi internasional kalau sudah itu sudah sah dan resmi. Kita jangan terlalu berlebihan, ini kan terlalu melebih-lebihkanlah," kata Gatot.
Sehubungan dengan akun yang telah mengirimkan pesan ancaman itu, Gatot mengatakan, bisa dilacak untuk mengetahui siapa pengirimnya.
"Itu tidak sulit karena saya sendiri pernah bekerja di lingkungan terkait IT. Kami mengingatkan siapapun yang meng-upload content itu akan ketahuan linknya, URL-nya. Nanti akan ketahuan kapan, di mana itu di upload, tak perlu di dekstop yang permanen, di HP pun bisa. Akan ketahuan jam berapa, detik berapa, nanti ketahuan IPnya siapa," ujarnya.
"Itu tidak sulit, Anda yang mau sembunyi di mana pun akan ketahuan."
Tak mau terulang
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengharapkan insiden dipaksa mundurnya tim nasional bulu tangkis dari All England tak terulang dalam turnamen-turnamen berikutnya, khususnya yang menjadi ajang kualifikasi untuk Olimpiade 2021.
Zainudin mengatakan pemerintah akan melihat perkembangan selanjutnya dan menyiapkan respon proporsional dan terukur setelah insiden mengecewakan dalam All England.
“Semoga tidak terulang lagi kejadian All England 2021 ini,†kata Zainudin dalam pesan singkatnya, Selasa.
Dia menyatakan pemerintah memberikan atensi yang tinggi terhadap insiden yang dialami timnas pada All England itu.
“Selain sebagai pernyataan sikap kita kepada BWF juga merupakan perhatian kita terhadap cabang olahraga bulutangkis yang sudah menjadi cabor unggulan dalam pembinaan prestasi yang tertuang dalam desain besar olahraga Indonesia,†jelas Zainudin.
Tim Indonesia diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 10 hari setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan seorang penumpang yang terpapar Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul Turki ke Birmingham.
Padahal skuad Merah Putih sudah menjalani tes Covid-19 setiba di Birmingham pada Sabtu13 Maret, dan seluruhnya negatif. Namun sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris tentang penelusuran kontak erat positif Covid-19, Indonesia harus menjalani karantina sehingga terhenti di tengah jalan.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah meminta maaf kepada Indonesia atas insiden itu.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer secara khusus meminta maaf dan menyampaikan penyesalan dan kekecewaan atas kejadian yang menimpa atlet Indonesia pada All England 2021.
“Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan dan frustasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia,†kata Poul-Erik Hoyer.
“Atas nama seluruh jajaran BWF, saya menyampaikan permohonan maaf ini kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Inggris, para pejabat, Ketua Umum PBSI dan jajaran, rakyat Indonesia dan terutama seluruh komunitas dan penggemar bulu tangkis di Indonesia,†papar Hoyer.
BWF menyadari sepenuhnya Indonesia adalah salah satu raksasa bulu tangkis dunia yang kerap merajai berbagi kejuaraan dan menjadi tumpuan bangsa dalam kancah internasional.
Insiden itu, menurut dia, pembelajaran berharga bagi BWF agar dapat melaksanakan turnamen bulu tangkis yang lebih baik di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sulit dan menantang.
Dia berharap kejadian dalam All England 2021 tidak mempengaruhi hubungan baik yang sudah terjalin sangat lama antara Indonesia dan BWF.
“Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yang sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap harmonis dan bahkan lebih kuat di masa mendatang,†kata dia. (Antaranews/detiksport/c)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak