Jakarta (SIB)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI dr Slamet MHP menyebut Corona B117 yang terdeteksi memang bisa menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar.
"Mutasi virus corona B.1.1.7 yang terdeteksi pertama di Inggris betul telah terdeteksi di Indonesia, mutasi virus ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar," kata dr Slamet dalam rilis Kementerian Kesehatan RI, ditulis Minggu (7/4).
Di sisi lain, ia menegaskan belum ada bukti Corona B117 meningkatkan keparahan saat terinfeksi Covid-19. Menurutnya, orang yang terinfeksi Corona B117 juga masih bisa terdeteksi oleh alat tes Corona seperti PCR hingga swab antigen.
Namun, pendeteksian apakah seseorang tersebut terkena Corona B117 atau tidak, memang perlu dilakukan whole genome sequencing secara menyeluruh. Seperti yang dilakukan pada temuan dua kasus Corona B117 yang datang ke Indonesia di akhir Januari dan diumumkan pada 2 Maret 2021.
"Belum ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa varian ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah. Virus ini tetap dapat dideteksi dengan swab antigen dan swab PCR," jelas dr Slamet.
Slamet menyebut hasil pemeriksaan genom sudah dikirim ke bank data GISAID. "Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, dr Nadia juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI mengimbau agar menahan diri untuk bepergian. Terlebih setelah libur panjang, kasus Covid-19 selalu menunjukkan tren peningkatan.
"Selain itu, menjelang libur panjang akhir pekan ini, kami imbau dengan sangat masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian dulu mengingat setelah libur panjang, umumnya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dari cluster keluarga," kata dr Nadia sembari menekankan tak perlu resah dengan adanya Corona B117. (detikhealth/c)
Sumber
: Hariansib edisi cetak