Sabtu, 19 April 2025

Sebut Netizen RI Paling Tidak Sopan, Akun Microsoft Diserang

Redaksi - Minggu, 28 Februari 2021 09:44 WIB
1.028 view
Sebut Netizen RI Paling Tidak Sopan, Akun Microsoft Diserang
(CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Netizen menyerbu akun Instagram Microsoft usai survey yang menyebut warganet Indonesia tergolong paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Ilustrasi. Netizen Indonesia serang Microsoft.
Jakarta (SIB)
Netizen ramai menyerbu kolom komentar akun Instagram Microsoft sebagai reaksi atas hasil survey yang menyebut warganet RI termasuk yang paling tidak sopan.

Hal itu berdasarkan riset Microsoft yang mengukur tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020. Hasilnya, Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara.

Di atas Indonesia, Vietnam berdiri pada peringkat ke-24. Sementara Thailand menempati peringkat ke-19 dan Filipina berada di peringkat ke-13.

Sementara Singapura dan Malaysia disebut sebagai negara teladan di Asia Tenggara dengan masing masing berada pada peringkat ke-4 dan ke-2.

Berdasarkan pantauan, pada Kamis (25/2) malam, akun Instagram Microsoft dibanjiri komentar hingga lebih dari 2.000 komentar dari netizen yang tak terima dengan hasil survey tersebut. Namun, pada Jumat (26/2) pagi kolom komentar akun itu dimatikan.
Ramainya hasil survei dunia maya oleh Microsoft, mengundang berbagai reaksi netizen yang menilai positif hingga negatif. Salah satunya @celanacargo.

"Enggak terima hasil survei Microsoft yang katakan netizen Indonesia paling tidak sopan di sosial media, akun IG microsoft pun diserang hingga fitur comment dinonaktifkan. Antara miris, namun lucu," cuitnya Jumat (26/2).

Disamping itu, ada pula netizen yang menyatakan bahwa di Indonesia memiliki pedoman Pancasila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. hal ini membuat sebagian warganet Indonesia bersatu untuk membanjiri komentar di beberapa postingan Microsoft.
"Microsoft engga tau kalau Indonesia punya sila ke 3 PERSATUAN INDONESIA. Soal serang menyerang pasti netizen +62 akan bersatu," ujar @Tatisekowati1

Lebih lanjut akun @chrominyo menilai tidak peduli dengan adanya survey yang dilakukan kepada warga +62. Menurutnya Microsoft dinilai lemah karena menyebut warganet Indonesia paling tidak sopan se- Asia Tenggara.
Sementara netizen lain mengingatkan bahwa warganet di Indonesia perlu memperbaiki diri.

"Microsoft emang betul sihh,, kurang emangggg, mulai belajar berbenah akhlak dulu dahhh," cuit @lidyaapanjaitan.
Akun @tubirfess menilai, perilaku netizen Indonesia di akun Instagram Microsoft secara tidak langsung membenarkan survey yang dilakukan perusahaan teknologi AS itu.

"Secara tidak lgsg, netizen indo membenarkan survey nya microsoft wkwkwk," tulisnya.
Netizen lain meminta maaf atas perilaku netizen Indonesia.

"Kepada Microsoft, atas nama warga Indonesia, saya mohon maaf atas komentar kebencian di media sosial Anda," cuit @mellamoesella.

Survey berjudul 'Digital Civility Index (DCI)' itu diikuti oleh 16.000 responden di 32 negara. Microsoft menyampaikan ada 503 responden remaja dan dewasa yang terlibat dalam survei tersebut. Penelitian dilakukan mulai April dan Mei 2020
Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100. Semakin tinggi skor maka semakin rendah kesopanan daring di negara tersebut.

Hasilnya, skor kesopanan daring di Indonesia sendiri naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020.

AKAN DISENTIL
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membentuk komite etik atau Net Ethics Committee (NEC). Salah satu tujuannya untuk mengawasi netizen Indonesia yang tidak sopan di media sosial atau internet.
Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, tugas komite ini adalah merumuskan panduan praktis terkait dengan budaya, serta etika berinternet dan bermedia sosial di Indonesia.

"Kementerian Kominfo mengambil langkah-langkah yang strategis, kolaboratif dan berkelanjutan dengan membentuk Net Ethics Committee," ujarnya pada konferensi pers virtual, Jumat (26/2).

Johnny berharap melalui panduan praktis ini mampu mendorong peningkatan literasi digital bagi netizen Indonesia.
NEC beranggotakan dari berbagai pemangku kepentingan yang terdiri dari Kementerian Kominfo, Kementerian lembaga negara yang terkait, akademisi, tokoh masyarakat dan agama, kelompok kepemudaan, pelaku usaha serta pegiat literasi digital.

Johnny menjelaskan panduan praktis ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi digital bagi masyarakat, untuk menggunakan instrumen digital dan kemampuan merespon arus informasi digital agar dapat dikembangkan secara optimal.
Lebih lanjut Johnny menjelaskan komite ini bertugas mendorong pelaksanaan panduan praktis, terkait budaya dan beretika di dunia maya termasuk etika dalam menggunakan media sosial.

Pembentukan komite ini diklaim terbentuk atas arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar ruang digital di Indonesia lebih bersih, sehat, beretika, penuh dengan sopan santun, bertata krama, produktif, dan mampu memberikan keadilan bagi masyarakat.
"Arahan Presiden Jokowi ini sangat relevan mengingat penggunaan internet meningkat di Indonesia sangat masif. Penetrasi internet mencapai 73,7 persen dari total penduduk," katanya. (CNNI/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru