Jakarta (SIB)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini program vaksinasi Covid-19 tengah dilaksanakan. Pada tahap pertama, penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac diberikan kepada para tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.
Mantan bos Inter Milan itu mengklaim, angka penularan Covid-19 di Indonesia menurun pasca-penyuntikan vaksin Covid-19 kepada para tenaga kesehatan.
"Laporan dari lapangan ketika kami rapat komite yang dipimpin oleh Pak Menko bahwa setelah nakes itu disuntik, yang tadinya penularan itu rata-rata bisa 200 (kasus) di sebuah provinsi atau tempat, itu setelah minggu ketiga turun menjadi 24 saja. Jadi penurunannya sangat drastis, dari yang 200 menjadi hanya 15 persen," ujar Erick, Senin (8/2).
Adapun vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Vaksinasi pertama kali disuntikkan ke Presiden Joko Widodo. Untuk tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan di seluruh Tanah Air. Data terbaru menunjukkan bahwa ada sekitar 900.000 dari 1,5 juta tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin.
Ditargetkan, vaksinasi Covid-19 menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau 182 juta jiwa dalam kurun waktu satu tahun. Atas dasar itu, lanjut dia, Kementerian BUMN telah berkomitmen mendukung pemerintah dalam program pengadaan vaksin dan vaksinasi Covid-19.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi, lembaga-lembaga, serta universitas-universitas dalam upaya penemuan vaksin Merah Putih. "Kami Kementerian BUMN melalui Bio Farma telah bekerja sama dengan tujuh institusi, di mana salah satunya lembaga Eijkman dan enam universitas," kata Erick.
PROGRAM PLASMA
Sebelumnya, Erick Thohir juga mengatakan, transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19.
Atas dasar itu, diharapkan dengan adanya program Plasma BUMN untuk Indonesia bisa mengurangi angka kematian akibat virus tersebut di Tanah Air.
"Seperti yang disampaikan Pak Jusuf Kalla, bahwa 400 cc (plasma konvalesen) itu bisa menyelamatkan dua nyawa manusia," ujar Erick.
Erick pun mengakui, saat ini jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya agar kasus kematian bisa ditekan.
"Karena itu beberapa inisiasi yang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan vaksinasi yang sekarang sudah berjalan untuk tenaga kesehatan," kata mantan bos Inter Milan itu.
Kementerian BUMN, lanjut Erick, telah berkomitmen akan terus membantu pemerintah dalam menangani Covid-19 ini.
Adapun penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi. (Kps/c)
Sumber
: Hariansib edisi cetak