Jumat, 25 April 2025

Film Dokumentasi Drama Sisingamangaraja XII Diputar di Pendopo Rumah Dinas Gubernur SU

* Edy Rahmayadi : Film Ini akan Memotivasi Anak Bangsa
Redaksi - Senin, 14 Desember 2020 10:48 WIB
779 view
Film Dokumentasi Drama Sisingamangaraja XII Diputar di Pendopo Rumah Dinas Gubernur SU
Foto SIB/Danres Saragih
FOTO BERSAMA : Usai menonton film dokumentasi drama Sisingamangaraja XII, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi foto bersama dengan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Brigjen TNI (Purn) Tarida H Sinambela, Syamsul Arifin SE, Sanggam Bakkara, Dr RE Nainggol
Medan (SIB)
Film dokumentasi drama Sisingamangaraja XII garapan Adventure Documentary Festival Academy (ADFA) diputar secara perdana di Pendopo, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (SU) Jalan Sudirman No. 41 Medan, Sabtu (12/12) malam.

Pemutaran film tersebut dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Ketua DPP Keluarga Pomparan Si Raja Oloan Brigjen TNI (Purn) Tarida H Sinambela, mantan Gubernur Sumut/Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) Dato Seri H. Syamsul Arifin SE, Ketua DPW Sumut Si Raja Oloan Sanggam Bakkara, Tokoh Masyarakat Sumut Dr RE Nainggolan MM, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumut Halen Purba, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Sumut Binsar Situmorang, Plt Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua, Kadis Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadly, tokoh Muda Siraja Oloan Ramses Manullang, para keturunan Sisingamangaraja XII dan tokoh adat lainnya.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, ilustrasi musik tradisional Batak, paparan dan soft launching literasi digital secret "The King of Batak" dan pemutaran film Sisingamangaraja XII. Film tersebut mengangkat peradaban Batak dan jejak perjuangan Sisingamangaraja XII sebagai Imam Suci dan raja asal Batak, tokoh panutan yang memberikan tauladan khasanah hidup bangsa Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian di kawasan Batak (Bakkara â€" Tapanuli Utara).

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, melalui film ini diharapkan ada upaya menggali dan menghasilkan tayangan sejarah yang lebih dalam dan menarik. “Film ini akan memotivasi anak bangsa. Perjuangan para pahlawan ini kan meningkatkan nilai-nilai kebangsaan kita. Kalau ini (film Sisingamangaraja XII) dijadikan enak dan nyaman ditonton rakyat, nilai sejarah itu jadi tersaring, dapat diterima anak cucu kita,” ujar Gubernur.

Dia menceritakan sedikit sejarah kepahlawanan Sisingamangaraja XII yang selama ini menjadi bagian dari pelajaran sejarah di sekolah. Mulai dari komitmen, kerja keras, kesetiaan dan kerelaan berkorban demi mempertahankan tanah leluhur dari penjajahan Belanda, hingga wafat saat berperang melawan penjajah.

Cerita tersebut kemudian menjadi catatan bagi Gubernur melihat kehebatan dan kegigihan orang Batak. “Itulah hebatnya orang Batak. Kalau sudah turun, kepalang tanggung, basah sekalian. Bahkan Batak ini punya lagu kebangsaan,” sebut Edy, yang kemudian menyanyikan lagu ‘O Tano Batak’, yang diikuti seluruh yang hadir malam itu.

Edy pun mengakui bahwa nama besar suku Batak seperti menjadi simbol bagi Sumut, khususnya Kota Medan. Untuk itu, ia berharap sejarah pahlawan dari Sumut seperti Sisingamangaraja XII dan lainnya bisa dikenang dan dihargai oleh rakyat, contohnya dengan pembuatan film yang menarik dan lebih menyentuh. Sebab baginya, bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah. "Sampai-sampai kalau dibilang darimana asalnya, dari Medan, oh... orang Batak. Mari kita besarkan ini, menjadi kebanggaan bagi kita. Kita bangga menjadi Sumatera Utara, menjadi orang Batak,” ujarnya.

Brigjend TNI (Purn) Tarida H Sinambela dalam sambutannya mengatakan, Sisingamangaraja XII dikenal sebagai pemimpin besar, pemimpin masyarakat, pemuka agama serta raja yang juga bisa berperan sebagai tabib. Selama kurang lebih 29 tahun berjuang melawan penjajah bersama para pengikutnya yang rela berkorban, termasuk sejumlah tempat turut dibumihanguskan saat itu.

“Cukup banyak yang berkorban, keluarga di sekitar Bakara banyak dibumihanguskan. Pejuang yang lain juga seperti di Balige dan Laguboti. Kami mohon maaf tidak bisa menyebutkan semua nama-nama pejuang yang ikut berjuang,” kata Tarida.

Sisingamangaraja XII sendiri, lanjut dia, dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Soekarno pada tahun 1961.

Dilanjutkan dengan pendirian tugu Sisingamangaraja XII di kawasan Teladan Medan. "Sebagai penghormatan, kami membuat film dokumenter perjuangan Sisingamangaraja XII. Beliau gugur, namun hingga akhir hayatnya, beliau tidak mau menyerah,” sebut Tarida, yang juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah memfasilitasi pemutaran film tersebut.

Selain itu, Tokoh Masyarakat Sumut Datok Syamsul Arifin mengapresiasi pemutaran film dokumenter Drama Sisingamangaraja XII tersebut. Sebab pahlawan ini menurutnya tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi dunia, sebagaimana Sumut yang dikenal sebagai daerahnya orang Batak. "Orang Batak ini seperti batang ubi, dimana diletakkan bisa hidup. Itulah kenapa Sumut ini dikenal sebagai orang Batak,” sebut Syamsul, yang juga mantan Gubernur Sumut ini.

Sedangkan terkait perhatian Gubernur terhadap sejarah dan juga pariwisata Danau Toba, Syamsul Arifin menyebutkan, kepemimpinan Edy Rahmayadi patut diapresiasi. Sebab memimpin Sumut harus penuh keseriusan dan keberanian. Karena itu, tidak akan mudah mencari sosok pemimpin pemerintahan seperti Edy. "Mencari orang seperti Pak Edy ini sangat sulit. Karena beliau ini tidak ada takutnya. Saya kenal Pak Gub (Gubernur) ini waktu masih Letkol, dan memang begini orangnya. Tetapi pribadinya sangat baik. Maka saya atas nama tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih telah menyiapkan tempat kepada abang saya ini (Tarida Sinambela),” pungkasnya.

Sedangkan RE Nainggolan mengatakan, dengan menonton film ini, maka semua orang bisa melihat bagaimana heroiknya perjuangan Raja Sisingamangaraja XII dalam rangka mempertahankan dan mengusir penjajah Belanda di wilayah Tanah Batak.

Perang Sisingamangaraja XII ini merupakan perang yang terlama di Indonesia, hampir 30 tahun lamannya dari sejak 1878-1907 "Di atas dasar itu maka kita lihat, bagaimana kegigihan Raja Sisingamangaraja XII dan konsistensinya selama berjuangan. Jadi kita bisa mencontoh konsistensinya, kegigihannya, perjuangannya dan totalitasnya untuk bangsa dan negara. Jadi saya pikir ini salah satu perlajaran yang sangat berharga bagi kita. Kita juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur jika nanti film ini diangkat ke layar lebar. Dengan demikian maka Raja Sisingamangaraja XII itu akan bisa menjadi platform kepada para generasi muda kita di masa mendatang," ujarnya.

Sementara Sanggam Bakkara mengatakan, melalui film ini nantinya dapat membantu masyarakat mengeksplor sejarah warisan peradaban Sisingamangaraja XII, bagi akademisi terbantu membuat makalah/skripsi dan bagi kreator dapat memberikan inspirasi untuk membuat novel maupun skenario hingga berlanjut ke layar lebar.

Acara nonton film dokumenter Drama Sisingamangaraja XII pun diisi dengan kegiatan kuis dengan menjawab pertanyaan seputar film dan ditutup dengan foto bersama. Juga saling bertukar cendera mata antara Gubernur dan Ketua DPP KP Si Raja Oloan.(M11/a)

Sumber
: Hariansib Edisi Cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru