Sabtu, 21 Desember 2024

Musda X Digelar, Musa Rajekshah Terpilih Secara Aklamasi Jabat Ketua DPD Golkar Sumut

Redaksi - Sabtu, 07 November 2020 09:33 WIB
606 view
Musda X Digelar, Musa Rajekshah Terpilih Secara Aklamasi Jabat Ketua DPD Golkar Sumut
Foto Dok/Golkar
PATAKA: Musa Rajekshah menerima pataka Partai Golkar dari Sekjen DPP Golkar, Lodewijk F Paulus usai terpilih secara aklamasi berdasarkan hasil Musda X sebagai Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025, yang dihelat di Graha Widya Bhakti I Kantor D
Medan (SIB)
Musa Rajekshah (Ijeck) resmi menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025. Hal itu berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Golkar Sumut yang dihelat di Graha Widya Bhakti I Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Nomor 11, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (6/11).

Penunjukan Ijeck sebagai Ketua Golkar Sumut dilakukan secara aklamasi oleh seluruh pemilik suara yaitu pimpinan DPD Golkar kabupaten/kota se-Sumatera Utara serta seluruh pengurus sayap partai dan Hasta Karya.

Hadir Wakil Ketua Umum Korbid DPP Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk F Paulus, Plt Ketua DPD Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua Mahkamah Partai Adis Kadir, anggota DPR RI Mutia Hafidz, Lamhot Sinaga, para kader, simpatisan dan tamu undangan.

Meskipun sempat memanas diawal pembukaan Musda, namun pembukaan dan pelaksanaan Musda X DPD Golkar Sumut berjalan lancar dan sukses. Seluruh perwakilan Hastakarya Partai Golkar Sumut juga mendukung penunjukan Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Golkar Sumut. Begitu juga seluruh pengurus DPD Golkar kabupaten/kota se Sumut.

Ketua pimpinan sidang Lodwijk F Paulus mengatakan dalam Musda ini ada 3 materi yang disepakati untuk dibahas, yaitu laporan pertanggungjawaban pengurus DPD Golkar Sumut periode 2015-2020. "Mendengarkan tanggapan laporan pertanggungjawaban peserta Musda, dan yang ketiga menetapkan calon Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025," jelasnya didampingi Sekretaris Amas Muda Siregar dan dewan pimpinan lainnya.

Dan dari hasil Musda, keseluruhan materi sudah terlaksana sehingga ditetapkan Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025. "Dengan resmi H Musa Rajekshah ditunjuk sebagai Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025," ungkapnya.
Sementara, Ketua DPD Golkar Sumut terpilih, Musa Rajekshah berterimakasih kepada seluruh kader yang sudah mempercayakannya memimpin Golkar Sumut dan mengajak seluruh pihak untuk solid membesarkan partai berlambang pohon beringin itu.

"Mari kita bersama-sama besarkan partai ini, tanpa dukungan dari Bapak/Ibu pengurus partai dan kader hal itu mustahil dilakukan. Jaga terus kekompakan dan solid demi mewujudkan cita-cita partai," ujarnya usai terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Golkar Sumut di Jakarta.

Dirinya berharap Partai Golkar ke depan menjadi lebih besar dan mewarnai pembangunan di Sumut. "Kehadiran Golkar harus dirasakan seluruh lapisan masyarakat dan saya yakin Insya Allah akan terpilih secara aklamasi melihat dukungan dan antusias dari pengurus DPD tingkat I dan II serta sayap Partai Golkar," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita membuka secara resmi Musda X DPD Sumut di Graha Widya Bhakti I Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Nomor 11, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan salam dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto yang sebenarnya ingin hadir membuka Musda X DPD Golkar Sumut ini. "Salam dari Pak Ketum, karena kesibukannya yang padat, beliau memberikan amanah kepada kami untuk membuka Musda ini," katanya.

Dirinya berpesan agar Partai Golkar ke depan harus menjadi pemenang, tidak hanya di Pilkada, namun juga di Pileg dan Pilpres 2024 mendatang. "Sumut adalah daerah penting, mari bersama-sama kita kembangkan Partai Golkar lebih besar lagi dan jadi pemenang," jelasnya.

Sedangkan, Ketua panitia Musda X Golkar Sumut Sangkot Sirait dalam laporannya mengatakan hingga batas akhir pendaftaran hanya ada 1 kandidat yang mendaftar, yaitu H Musa Rajekshah. "Seluruh peserta pemilik suara baik pengurus partai kabupaten/kota, pengurus organisasi dan Hasta Karya juga sudah hadir dan memberikan dukungannya kepada Musa Rajekshah," katanya.

Tak Maju
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sumut, Yasyir Ridho Lubis, mengatakan tak maju lagi sebagai calon Ketua Golkar Sumut di Musda ulang itu.

"Iya," kata Ridho saat dimintai konfirmasi soal kabar dirinya tak akan maju lagi di Musda ulang Golkar Sumut, Kamis (5/11) malam.
Namun, Ridho tak menjelaskan detail apa alasan dirinya enggan maju lagi. Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Samsir Pohan, mengatakan Ridho telah menyampaikan pesan agar pendukungnya tetap semangat.

Sebagai informasi, Ridho sempat terpilih sebagai Ketua Golkar Sumut dalam Musda X yang digelar di Medan, Senin (24/2). Saat itu, Ridho menjadi satu-satunya calon yang mendaftar dan terpilih secara aklamasi.

Masalah terkait Musda Golkar Sumut kemudian terjadi. Salah satu yang dipermasalahkan adalah perwakilan DPP Golkar yang membuka Musda Golkar Sumut.

Saat itu, Musda dibuka oleh Waketum Golkar sekaligus Plt Ketua Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia. Namun, Waketum Golkar Azis Syamsuddin mengatakan dirinya yang diberi mandat oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk membuka Musda Golkar Sumut.

Polemik kemudian berlanjut ke Mahkamah Partai Golkar. Setelah melakukan proses seperti mediasi dan lainnya, Mahkamah Partai Golkar memutuskan Musda Golkar Sumut diulang dan hasil Musda yang telah dilakukan dibatalkan.

"Kita tadi sudah putuskan, putuskan untuk diulangi. Nah, diulangi Musda X itu berdasarkan sebelumnya sudah ada sidang mediasi namanya. Ditunjuk dua majelis hakim yang menjadi hakim mediasi, yaitu saya dan Dr Heru (Heru Widodo)," kata anggota MPG, Supriansa Senin (18/5).

Sudah Izin
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan Ijeck sudah meminta izin untuk maju sebagai calon Ketua pada Musda Golkar Sumut.

"Dia izin, dia ingin menjadi salah satu ketua di Provinsi Sumatera Utara. Sah-sah saja," kata Edy.
Edy mengatakan tak ada larangan bagi Ijeck untuk menjadi ketua partai. Menurutnya, yang dilarang ikut partai politik adalah anggota TNI, Polri, dan ASN.

"Dia masih muda dan bebas, tidak ada hukum yang dilanggarnya. Dia ingin berkarier di politik, sah, semua orang boleh kecuali TNI, Polri dan ASN. Kalau dia kan tidak, dia pejabat politik," ucapnya.
Dia mengaku mendukung anak buahnya untuk hal yang baik. "Tapi kalau tidak baik, pasti saya larang," ujar Edy. (M17/detikcom/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru