Medan (SIB)
Anggota Komisi E DPRD Sumut Poaradda Nababan menegaskan, tindakan sekelompok OTK (orang tak dikenal) menyerang dan membacok pasien di ruang IGD RSU Kabanjahe yang terjadi pada, Minggu (1/11) dini hari sudah sangat keterlaluan, sehingga para pelakunya harus segera ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
"Tindakan kriminal yang disertai perencanaan itu sudah sangat kelewatan, karena peristiwa penyerangan disertai pembacokan terjadi di rumah sakit yang jelas dihuni orang-orang yang sedang membutuhkan perawatan dan ketenangan," kata Poaradda Nababan kepada wartawan, Senin (2/11) di DPRD Sumut.
Berkaitan dengan itu, politisi PDI Perjuangan ini mendesak Polres Karo untuk bersikap tegas terhadap sekelompok OTK yang sudah menimbulkan kegaduhan dan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam, benda tumpul dan batu, sehingga mengakibatkan lima korban luka-luka di RSU Kabanjahe.
"Pelaku penyerangan dan pembacokan harus diberikan tindakan hukum yang tegas, sebagai efek jera bagi kelompok OTK yang sesuka hati melakukan pelanggaran hukum. Mereka harus disadarkan, bahwa RSU itu benar-benar areal steril dari pelaku pelanggaran hukum," ujar Poaradda dan berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa penyerangan dan pembacokan pasien di ruang IGD RSU Kabanjahe ini berawal dari pertikaian antar kelompok pemuda di salah satu cafe jalan besar Kabanjahe -Tigapanah di Desa Bunuraya, hingga berujung ke penyerangan ke rumah sakit.
Akibat peristiwa itu, lima orang mengalami luka bacok, yakni Rudi Tanjung (24), Pandapotan Napitupulu (51), Herman Napitupulu (27), Iwan Napitupulu dan Samuel Napitupulu (51) yang merupakan warga Jalan Irian Ujung Kabanjahe.
Menyikapi peristiwa tersebut, Poaradda yang juga berprofesi sebagai tenaga medis ini sangat berharap kepada Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono segera menuntaskan kasus tersebut dan menangkap para pelakunya, demi tegaknya supremasi hukum di negara Indonesia tercinta ini. (M03/f)