Medan (SIB)
Sedikitnya 177 pendemo yang terlibat aksi kerusuhan dan pelemparan di gedung DPRD Sumut, Kamis (8/10) malam berhasil ditangkap dan dibawa dengan menggunakan truk Tim Pemburu Preman ke Mapolrestabes Medan dari gedung dewan.
Pantauan wartawan, para pendemo disuruh buka baju dan berjalan jongkok dengan tangan di atas kepala untuk menaiki truk polisi yang sudah menunggu di halaman gedung dewan.
Pengiriman para pendemo tersebut disaksikan langsung jajaran Polrestabes Medan di bawah komando Kapolrestabes Kombes Pol Riko Sunarko serta mendapat pengawalan ketat petugas polisi bersenjata.
Pelaku perusuh yang ditangkap umumnya mengaku sebagai pelajar. Dalam dialog dengan polisi, seorang pengunjukrasa mengaku sebagai mahasiswa salahsatu perguruan tinggi di Medan jurusan Informasi.
Saat ditanya polisi, apa tujuannya ikut berunjuk rasa, mahasiswa tersebut mengaku hanya ikut rekannya.
Ketika ditanya apa yang diprotes sehingga demo membuat kerusuhan, mahasiswa dan pelajar tersebut tak bisa menjelaskan dan sebahagian ada yang mengaku mendapatkan uang makan bervariasi Rp10.000 hingga Rp50.000/orang.
54 PENDEMO ANARKIS
Sementara itu, 54 pendemo anarkis yang ditangkap polisi di kawasan Lapangan Merdeka juga digiring ke Mapolrestabes Medan, Kamis sore. Selanjutnya satu-persatu pendemo diinterogasi polisi.
Di Mapolrestabes, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Irwan Anwar yang diwawancarai wartawan mengatakan sejumlah fasilitas umum menjadi sasaran pendemo, termasuk armada kepolisian.
"Total keseluruhan pendemo yang sudah kita amankan ada sekitar 240 orang. Seluruh pendemo kita bawa ke Polda Sumut untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Irwan.
Informasi didapat sambungnya, ada mobil pejabat RS Putri Hijau juga menjadi sasaran amukan pendemo. "Informasi terakhir kita peroleh ada mobil Waka Rumkit dirusak pendemo," tuturnya.
LUKA-LUKA
Sementara itu, sedikitnya 34 personil kepolisian mengalami luka-luka ketika melakukan pengamanan aksi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Krimum Poldasu, Kombes Pol Irwan Anwar kepada wartawan, Kamis malam di Mapolrestabes Medan. Dijelaskan Irwan, dari peristiwa ini 34 personil polisi mengalami luka-luka akibat lemparan massa pendemo.
"Selain itu, di sejumlah titik massa aksi juga melakukan perusakan fasilitas seperti mobil yang dibakar dan prasarana lainnya. Polisi juga mengamankan 231 orang yang terlibat aksi anarkis," terangnya.
Para pendemo anarkis ini sambung Direktur Krimum, diketahui masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa.
"Ada yang masih sekolah, yang sudah tamat dan ada yang mahasiswa. Semuanya kita data dan akan dibawa ke Poldasu," tutupnya.
SIKAP HUMANIS
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan Polda Sumut tetap mengutamakan sikap humanis saat bertugas dengan menyampaikan Imbauanâ€"imbauan kepada seluruh pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya secara tertib dan santun.
Selain mengedepankan sikap humanis, Polda Sumut juga menurunkan 100 personel Polisi Wanita (Polwan) bertugas membagiâ€"bagikan masker kepada para pendemo, mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covidâ€"19.
“Kita tidak ingin usai aksi demo, angka penyebaran Covidâ€"19 di Kota Medan semakin meningkat. Sehingga dengan dibagikan masker bertujuan melindungi para pendemo ditengah pandemi ini,†sebut Tatan.
Polda Sumut juga menurunkan 2/3 dari jumlah personel atau sekitar 7.000 orang telah disiagakan mengantisipasi terjadinya tindakan anarkis para pendemo.
DIRUSAK
Aksi demo menolak RUU Cipta Kerja di DPRD Sumut tersebut berujung dengan perusakan sejumlah kendaraan dinas milik Polda Sumut tepatnya di Lapangan Merdeka.
Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan dirusak pendemo yakni satu unit bus, mobil jenis sedan, dan minibus, bahkan ada juga kenderaan itu yang dibakar. Para pendemo terlihat merusak dengan melempari kendaraan dengan batu yang tengah terparkir di pinggir jalan.
Akibat aksi pelemparan itu, kondisi bus dan sejumlah kenderaan dinas milik Polda Sumut mengalami pecah kaca pada bagian depan dan bodi mobil terlihat rusak, akibat lemparan dan benturan benda keras. Personil yang melihat aksi pengerusakan itu langsung bergerak cepat dan menangkap para pengunjuk rasa anarkis tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, membenarkan adanya aksi pengerusakan sejumlah mobil dinas milik Polda Sumut yang dilempari batu oleh para pendemo.
"Para pendemo yang terlibat aksi anarkis dan pengerusakan mobil dinas itu telah diamankan. Kini, mereka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor Polisi," sebut Kabid Humas Polda Sumut. (M03/M16/RH/a)