Sabtu, 19 April 2025

BMKG Ajak Masyarakat Akhiri Kepanikan soal Potensi Gempa Megathrust

Redaksi - Senin, 28 September 2020 09:49 WIB
351 view
BMKG Ajak Masyarakat Akhiri Kepanikan soal Potensi Gempa Megathrust
Thinkstock
Foto Ilustrasi Tsunami
Jakarta (SIB)
Tim riset ITB mengungkap soal potensi bencana tsunami setinggi 20 meter akibat gempa megathrust di pantai selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat mengakhiri kepanikan akibat temuan ini.

"Kecemasan dan kepanikan publik yang sering muncul akibat adanya informasi potensi gempa megathrust tampaknya terjadi karena adanya kesalahpahaman saja," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (27/9).

Dia menjelaskan bahwa para ahli menciptakan model potensi bencana sebenarnya ditujukan sebagai acuan upaya mitigasi. Namun, lanjutnya, sebagian masyarakat memahaminya kurang tepat, seolah bencana akan terjadi dalam waktu dekat.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," tuturnya.

Daryono meminta masyarakat mengakhiri kepanikan seperti ini. "Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang, dan pastinya harus kita perbaiki dan akhiri," ujarnya.

Dia mengakui kepanikan masyarakat akibat informasi potensi gempa megathrust sudah sering terjadi. Kepanikan terus berulang pasca-peristiwa tsunami Aceh 2004.

Guna mengakhiri kepanikan terhadap potensi bencana, dia meminta masyarakat meningkatkan literasi. Selain itu, dia mengajak media turut berperan.

"Untuk mengakhirinya, kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah 'kagetan' setiap ada informasi potensi bencana. Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," tegasnya.

Sebelumnya, kemungkinan terjadinya bencana tsunami setinggi 20 meter di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur diungkap oleh tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini disampaikan untuk mengedukasi dan kewaspadaan masyarakat.
Sri Widiyantoro, peneliti ITB, menerangkan dasar riset mereka adalah hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta data Global Positioning System (GPS). Diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.

"Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber gempa besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan," kata Sri saat dihubungi, Kamis (24/9).

Sri Widiyantoro menjelaskan tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan. Riset ini sekaligus menjawab seismic gap di sepanjang Jawa dengan total populasi lebih dari 150 juta orang yang sebelumnya masih kurang dipelajari secara intensif. (detikcom/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru