Kamis, 19 Desember 2024

Hanya Satu Pengajar, Merangkap Kepsek dan Wali Kelas di SD Negeri 057768 Sei Udang Langkat

- Jumat, 14 Desember 2018 10:23 WIB
254 view
Hanya Satu Pengajar, Merangkap Kepsek dan Wali Kelas di SD Negeri 057768 Sei Udang Langkat
Pangkalansusu (SIB)  -Dinas Pendidikan Kabupten Langkat dinilai belum serius dalam memajukan pendidikan di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN).

Salah satu wajah buram pendidikan di Langkat, terdapat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 057768 Sei Udang, tepatnya di desa tertinggal Desa Pangkalansiata Kecamatan Pangkalansusu.

Di sekolah itu hanya ada satu tenaga pengajar yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), merangkap kepala sekolah (Kasek), wali kelas dan guru agama yakni, Dadek Sumarni.

Untuk operasional sekolah saat jam belajar,  Kase, dibantu dua orang tenaga honorer, yang satu sebagai operator (anak kandung Kasek), yang satunya lagi tenaga pengajar dengan latar belakang pendidikan tamat SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Ironisnya, di sekolah tersebut hanya ada tiga ruang kelas belajar (RKB), sehingga terpaksa dilakukan penggabungan siswa pada saat jam belajar. Murid kelas I-II digabung satu ruangan. Kelas III-IV satu ruangan, dan Kelas V-VI satu ruangan. 

Kasek SDN 057768 Sei Udang, Dadek Sumarni yang ditemui SIB di ruang kerjanya, Rabu (12/12), membenarkan kondisi guru kurang di sekolahnya. "Hanya saya sendiri guru PNS, merangkap wali kelas dan guru agama," ujarnya.

Permohonan tambahan guru sudah beberapa kali ia sampaikan ke Dinas Dikjar Langkat, namun sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak berkompeten. 
Disinggung mengenai tenaga guru honorer yang disiplin ilmunya hanya tamatan SMP,  dalam proses belajar dan pembelajaran ia mengatakan, "Ya, begitulah keberadaan guru di sekolah ini.

Mengenai sarana dan prasarana, termasuk SDM (sumber daya manusia), khususnya tenaga guru honor, tidak  sebagaimana layaknya standar mutu pendidikan SD.

Apa yang menjadi keprihatinan dan kegalauan sang Kasek, merupakan akibat kurangnya tenaga pengajar (guru) di sekolahnya. Kondisi ini ternyata sudah terjadi sejak enam tahun yang lalu, tepatnya tahun 2012 lalu sampai saat ini. 

Dadek Sumarni mengaku  terpaksa sendirian mengurus sekolah setiap jam pelajaran, di saat guru honor berhalangan. Dalam kurun waktu tersebut, dia bekerja sendirian, mulai dari mengajar enam kelas dalam satu hari, membuat soal ujian dan mengisi rapor anak-anak.

Demikian juga hal yang sama terjadi, ketika ia pergi menghadiri rapat di kecamatan atau ada urusan ke Dinas Dikjar di Stabat Langkat, siswa kelas 1 sampai kelas VI itu hanya ditangani oleh satu orang guru honor tamatan SMP itu, ungkap sang Kepsek.

Potret buram dunia pendidik juga terdapat di SD Negeri 056645 Alur Merbau di Desa Tanjungpasir Kecamatan Pangkalansusu Langkat. Di sekolah ini puluhan siswa kelas 1 dan kelas 2, terpaksa duduk belajar di lantai menggunakan alas karpet. 

Kasek SD Negeri 056645 Alur Merbau, Salman yang dikonfirmasi SIB sebelumnya melalui selularnya membenarkan sebagian muridnya terpaksa belajar duduk di atas lantai, karena ruang kelas terbatas.

Kondisi sarana dan prasarana pendidikan kurang memadai seperti itu mengindikasikan minimnya perhatian pihak sekolah dan pejabat Dinas Pendidikan  Langkat untuk memajukan pendidikan. 

Terkait sejumlah siswa SD Negeri 056645 Alur Merbau yang terpaksa duduk belajar di lantai, Kadis Dikjar  Langkat, Saiful Abdi, ketika itu kepada SIB mengatakan, pihaknya akan berupaya membangun tambaban ruang kelas baru menggunakan anggaran dana APBD Langkat.

Sementara itu, terkait jumlah guru minim, dan keberadaan seorang guru honorer tamatan SMP mengajar di SDN 057768 Sei Udang Kecamatan Pangkalansusu, Kadis Dikjar Kabupaten Langkat, Saiful Abdi yang dihubungi SIB melalui telepon  selularnya tidak merespon. Beberapa kali dihubungi, HPnya aktif, tapi tidak menjawab. (A28/c)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru