Surakarta (SIB)- Masih ingat Mbah Gotho? lelaki yang mengaku telah berusia 146 asal Sragen, Jawa Tengah. Lelaki itu masih segar-bugar dan kini pendengarannya yang sempat menurun, bertambah baik.
Di usianya yang telah sedemikian lanjut, mulai kemarin Mbah Gotho tak lagi terkendala dalam komunikasinya. Sebuah alat bantu dengar ia dapatkan sehingga pendengarannya makin cemerlang.
Saparman atau yang akrab disapa dengan nama Mbah Gotho disebut manusia tertua di dunia. Dia lahir pada Desember 1870, berdasarkan data KTP yang dia miliki. Mbah Gotho kini tinggal di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen. Keempat perempuan yang pernah dinikahinya, semua telah meninggal.
Mbah Gotho dirawat oleh Suryanto, salah seorang cucunya. Untuk ukuran usia setua itu, fisik Mbah Gotho tergolong luar biasa. Baru setahun terakhir dia terlihat semakin sulit berjalan dan dua tahun terakhir fungsi pendengarannya menurun, sehingga Mbah Gotho lebih banyak menghabiskan waktu duduk di ruang tengah rumah cucunya itu.
Kemarin ada sapaan khusus untuk Mbah Gotho. Dia menjadi salah satu dari 1.426 pasien gangguan pendengaran yang mendapat bantuan alat bantu dengar dari program kerja sama Starkey Foundation Amerika dengan PT Alat Bantu Dengar Indonesia (Abdi), Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), RSUD dr Moewardi, Persatuan Dokter THT, PMI, Lions Club Solo Bengawan, Lions Club Mustika. Lions Club Solo Putri, Lions Club Solo Centenial, serta Komunitas Hotel dan Restoran Solo.
"Pemasangan alat bantu dengar untuk Mbah Gotho ini diharapkan bisa memperlancar komunikasinya dengan keluarga dan lingkungan," kata Sumartono Hadinoto, Sekretaris PMI Cabang Solo, usai pemasangan alat bantu dengar di halaman Balai Kota Surakarta, Senin (14/11).
Pemasangan alat bantu dilakukan Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo. Mbah Gotho pun kelihatan bahagia. Senyumnya mengembang usia dipasang alat bantu dengar.
"Seneng, Mas. Saiki wis krungu meneh (senang, Mas. Sekarang sudah mendengar lagi)," ujar Mbah Gotho.
Hal serupa juga disampaikan Suryanto, cucu Mbah Gotho. "Kami senang sekali dengan bantuan ini. Kami berterimaksih, simbah sudah bisa mendengar lagi dengan baik. Kemarin-kemarin yang paling susah merawat simbah itu dalam hal komunikasinya, sekarang akan lebih mudah pastinya," kata Suryanto di lokasi yang sama. (detikcom/d)