Frankfurt (SIB)- Adidas memprediksi Piala Dunia yang digelar tahun ini bakal membuat labanya melambung tinggi. Diperkirakan produsen pakaian olahraga asal Jerman ini bisa meraup untung sekitar 830-930 juta euro (Rp 13-14 triliun).
"Dari sisi operasional, tidak diragukan lagi 2014 akan jadi tahun yang sukses bagi kami," kata CEO Adidas Herbert Hainer seperti dikutip AFP, Kamis (6/3/2014).
"Didorong dengan peran dominan kami di Piala Dunia FIFA 2014, kami akan mendapatkan pertumbuhan kinerja single digit tapi cukup tinggi," ujarnya.
Namun ia juga memprediksi adanya beberapa tekanan dalam bisnis Adidas tahun ini, yaitu melemahnya nilai tukar euro gara-gara konflik antara Ukraina dan Rusia.
"Gejolak nilai tukar sudah memberi imbas negatif terhadap laporan keuangan kami yang disajikan dalam mata uang euro, dan ini akan kembali terjadi di 2014," tambahnya.
Selain itu, kata Hainer, kontribusi Rusia juga cukup besar terhadap pendapatan perusahaan yang terkenal dengan merek tiga strip itu. Tahun ini diperkirakan Rusia akan memberi kontribusi sebesar 1 miliar euro kepada pendapatan Adidas.
Akhir tahun lalu Adidas sudah meraup laba 787 juta euro, melonjak 49% dibandingkan laba tahun 2012. Omzetnya malah turun tipis 2,6% menjadi hanya 14,49 miliar euro gara-gara selisih nilai tukar.
"Kami menutup 2013 dengan kinerja yang kuat di triwulan IV. Tanpa melihat selisih nilai tukar, sebenarnya penjualan naik 12% dan ini melebihi ekspektasi kami," jelasnya.
Atas laba tahun lalu, Adidas berencana membagi dividen sebesar 1,5 euro per lembar saham. Keuntungan yang akan dibagi ke pemegang saham ini nilainya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1,35 euro per saham.
Tapi tampaknya investor kurang puas atas dividen dan target kinerja tahun ini. Saham Adidas di Bursa Frankfurt malah jatuh 2,23% pada penutupan perdagangan kemarin.
November lalu, Adidas memperpanjang kerjasama sponsorship dengan Turnamen Piala Dunia FIFA sampai 2030 nanti. Tahun ini Piala Dunia digelar di Brasil, dan berikutnya di Rusia pada 2018.
(dtf/c)
Simak berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB). Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap hari pukul 13.00 WIB.