Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog Sumut saat ini mencapai 68.000 ton. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut selama sekitar 3,5 bulan.
"Rata-rata kebutuhan rutin beras di Sumut sekitar 20.000 ton per bulan," ujar Kepala Bulog Sumut, Budi Cahyanto, kepada SIB, Rabu (23/4/2025).
Pernyataan ini disampaikan menanggapi data nasional yang mencatat stok CBP saat ini sebesar 2,8 juta ton dan diperkirakan meningkat menjadi 3,36 juta ton pada awal Mei.
Baca Juga:
Budi menjelaskan, stok beras tersebut diperoleh dari penyerapan langsung gabah petani lokal. Saat ini, masa panen tengah berlangsung dengan rata-rata serapan harian gabah kering panen (GKP) mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per hari.
"Bulog Sumut memperkuat penyerapan langsung dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, sesuai harga pemerintah. Pembelian dilakukan langsung di lokasi petani," jelasnya.
Baca Juga:
Ia juga menegaskan, stok beras di gudang Bulog murni hasil penyerapan petani lokal, bukan dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Bulog berkomitmen mendukung petani dengan pembelian maksimal selama musim panen raya.
"Kami siap menjemput gabah ke lokasi dan membeli sebanyak mungkin dengan harga tetap," tegas Budi.
Meski begitu, ia menyatakan, petani tetap bebas menjual ke pihak lain yang menawarkan harga lebih tinggi. "Yang penting petani tetap untung. Bulog hadir sebagai jaring pengaman," tambahnya.
Dalam hal pengadaan stok secara nasional, Bulog Sumut berada di urutan ke-14 dan menempati posisi ketiga tertinggi di wilayah Sumatera setelah Lampung dan Sumatera Selatan. (*)
Sibolangit(harianSIB.com)Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) untuk terus menjadi mitra p
Simalungun(harianSIB.com)Seorang adik tega membunuh abang kandungnya sendiri hingga tewas. Aksi nekat tersebut diduga disebabkan persoalan h
Medan(harianSIB.com)Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara mencatat hingga 21 April 2025, penyalura