Kamis, 06 Februari 2025

Didukung BPDP, Asosiasi Samade Gelar Workshop Ekonomi Hijau dan Hilirisasi UKMK Perempuan Petani Sawit Naik Kelas di Wilayah Sumut

Yogi Suwanda - Kamis, 06 Februari 2025 16:52 WIB
117 view
Didukung BPDP, Asosiasi Samade Gelar Workshop Ekonomi Hijau dan Hilirisasi UKMK Perempuan Petani Sawit Naik Kelas di Wilayah Sumut
Foto:Dok/Samade
Pembukaan Workshop Ekonomi Hijau dan Hilirisasi UKMK Perempuan Petani Sawit Naik Kelas di Wilayah Sumut di Medan, Kamis (6/2/2025), dihadiri Wakil II Rektor UMSU Prof Dr Akrim SPdI, MPd, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Indra Ku

Hendra sendiri sudah menggerakkan perempuan petani untuk hilirisasi produk melalui usaha yang dibentuknya CV Rumah Tamadun 2 Mei 2017. Tahun 2019, Hendra mengubah motto menjadi "Pusat Aneka Kerajinan Sawit Dunia".

Di sini dia bersama kaum perempuan mengolah produk turunan limbah sawit seperti aneka tas lidi sawit untuk pria dan wanita, kotak tisu lidi sawit, sapu lidi sawit. Juga aneka sapu lidi sawit, souvenir gantungan kunci sawit, sabun minyak mentah jelantah, lilin aroma terapi, teh daun sawit. Ada lagi produk piring, mangkok, bakul nasi, tempat buah dan sebagainya.

"Jika produk turunan sawit dikembangkan menjadi produk lain maka banyak keuntungan yang diperoleh perempuan petani sawit. Sementara kegiatan ini bersumber dari dana pengelolaan perkebunan," katanya.

Baca Juga:

Hendra mengatakan Samade bekerjasama dengan BPDP untuk mengembangkan produk hilirisasi sawit tersebut. Sebab selama ini banyak tudingan negatif terhadap kelapa sawit, utamanya dari negara Barat. Dia pun, selaku pengurus Samade dan owner CV Rumah Tamadun menyuarakan ke negara Barat ketika diundang ke Washington DC, bahwa sawit itu produk turunannya sangat banyak seperti Biodiesel 40 (B40) yang merupakan hilirisasi sawit, makanya harga jadi tinggi.

"Hilirisasi sawit bagi perempuan petani sawit sangat berpotensi besar mengingat Indonesia saat ini merupakan produsen sawit terbesar dunia, lebih 40 persen minyak nabati dunia dari Indonesia," tegasnya seraya menambahkan saat ini harga TBS Rp3.000 per kg.

Baca Juga:

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Helmi Muhansyah di Jakarta yang tampil secara zoom di acara workshop itu mengatakan, kelapa sawit pengaruhnya masih sangat besar. Tahun lalu sebesar 20 miliar dolar AS disumbangkan oleh kelapa sawit. Kurang lebih Rp320 triliun devisa disumbangkan ke negara kita.

"Yang menarik lagi, banyak yang bisa digunakan dari kelapa sawit, lidi untuk kerajinan, tas, utk batik. Ada lagi jelantah untuk minyak goreng, minyak goreng merah juga jadi roti, dan banyak lagi yang bisa digunakan salah satu program pemerintah untuk hilirisas ini," terang Helmi du depan mahasiswa, dosen dan pengusaha UKMK Kota Medan seperti keripik kentang dan anyaman sebagai peserta workshop. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru