Pengamat ekonomi Gunawan Benyamin, Selasa (14/1/2025), mengungkapkan, ada tiga faktor utama yang perlu diwaspadai. Pertama, China yang merupakan mitra dagang utama Sumut, tengah mengalami stagnasi ekonomi dengan pertumbuhan hanya sekitar 5%. Hal ini menyebabkan penurunan daya serap pasar China terhadap komoditas ekspor Sumut, yang tercatat turun sebesar 5,5% hingga November 2024.
Baca Juga:
Kedua, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS yang memprioritaskan kebijakan proteksionis, ancaman perang dagang dengan China semakin meningkat. Jika tarif barang China dinaikkan, dampaknya tidak hanya pada hubungan dagang antara AS dan China, tetapi juga pada rantai pasok global, termasuk komoditas yang berasal dari Sumut.
Ketiga, lanjutnya, potensi kebijakan tarif tinggi terhadap negara-negara anggota BRICS, seperti China, India dan Brasil, juga menjadi tantangan serius. Jika kebijakan ini diterapkan, kinerja ekspor Sumut berisiko terpuruk lebih dalam, mengingat ketergantungan pada pasar global yang melibatkan negara-negara tersebut.
Baca Juga:
Meskipun nilai FOB ekspor Sumut mengalami peningkatan sebesar 0,98% sepanjang 2024, menurutnya, kenaikan ini lebih disebabkan oleh peningkatan harga komoditas.
Sebaliknya, volume ekspor justru mengalami penurunan tajam hingga 10,9%. Ketergantungan Sumut pada pasar internasional, khususnya China, AS dan Jepang, membuat situasi ini semakin rentan.
Untuk menghadapi tantangan ini, sejumlah langkah strategis perlu segera dilakukan. Yakni, mengurangi ketergantungan pada mitra dagang utama dengan membuka pasar baru, seperti Afrika, Timur Tengah, atau negara-negara ASEAN lainnya.
Kemudian, memanfaatkan pasar dalam negeri untuk menopang ekonomi ketika pasar internasional tidak stabil, mengembangkan produk bernilai tambah, sehingga tidak hanya bergantung pada komoditas primer, serta menekan biaya produksi agar komoditas Sumut lebih kompetitif di pasar global.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Sumut dapat menghadapi tantangan global di tahun 2025 dengan lebih baik. (*)
Tanjungpinang(harianSIB.com)Pesawat Garuda Indonesia mengalami insiden ban copot saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpin
Jakarta(harianSIB.com)Mitra dapur program Makan Bergizi Gratis di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata, Jakarta Selatan, be
Jakarta(harianSIB.com)Sebanyak 29 hakim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi selama kurun waktu 13 tahun, sejak 2011 hingga 2024