Penundaan Stimulus China Tak Goyahkan IHSG, Rupiah Menguat

Medan (harianSIB.com)

Pengamat Ekonomi dan Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benyamin, mengungkapkan, langkah China yang menunda pemberian stimulus tambahan berhasil menghentikan penguatan pasar saham di negara tersebut.

Namun, berbeda dengan tren regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mencatat kenaikan sebesar 0,7%, ditutup pada level 7.577,14. Sementara sebagian besar bursa Asia mengalami pelemahan.

Baca Juga:

• Semarakkan HUT ke-77 Sumut, Pemprovsu Gelar Masak Besar di RTP Pantai Bebas Parapat
• Kunjungi 2 Panti Asuhan, Wagub Sumut Surya Berterima Kasih kepada Pengurus Panti

Menurut Gunawan, penguatan IHSG ini didorong kinerja positif sejumlah emiten perbankan, seperti BMRI, BBRI, BBCA dan BBNI. Nilai tukar Rupiah juga mengalami penguatan terhadap dolar AS, mencapai level Rp15.640 per dolar AS, yang turut mendukung penguatan IHSG.

"Meski sempat tertekan pada sesi pembukaan, IHSG mampu berbalik arah dan menguat pada sesi kedua," jelasnya, Selasa (8/10/2024).

Baca Juga:

• Balas Sikap Trump Tetapkan Tarif 245, China: "Kami Tak Takut"
• Perang Dagang Babak Baru, Trump Naikkan Tarif Impor China Hingga 245 Persen

Di sisi lain, Rupiah yang sempat melemah ke level Rp15.695 per dolar AS pada awal perdagangan, ikut menguat seiring dengan tren perbaikan IHSG.

Sementara itu, harga emas dunia turun ke level 2.637 dolar AS per ons troy, atau setara dengan Rp1,33 juta per gram. (*)