Jumat, 27 Desember 2024

Mesin Pemanen Padi Langka di Tanjung Beringin, Petani Cemas Biaya Panen Meningkat

Sutan S Silaen - Rabu, 02 Oktober 2024 16:49 WIB
326 view
Mesin Pemanen Padi Langka di Tanjung Beringin, Petani Cemas Biaya Panen Meningkat
Foto SIB News Network|SNN / Sutan Silaen
Padi yang menguning dan siap di panen tapi belum di panen juga karena mesin panen yang langka, Rabu (2/10/2024).
Serdang Bedagai (harianSIB.com)
Kelangkaan mesin pemanen padi serta kelompok pemanen manual di Desa Pematang Terang, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, membuat para petani resah. Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya biaya panen, sehingga petani khawatir tidak dapat memanen padi tepat waktu.

Berdasarkan keluhan masyarakat yang diterima pada Rabu (2/10/2024), para petani di desa tersebut mengalami kesulitan besar selama musim panen kali ini. Mesin pemanen padi tidak tersedia, sementara tim pemanen manual yang biasanya diandalkan juga tidak dapat ditemukan.

Masalah ini semakin kompleks karena saat ini merupakan musim panen raya di wilayah Serdang Bedagai. Hampir semua daerah tengah panen, sehingga ketersediaan mesin dan tenaga manual semakin terbatas. Hal ini membuat para petani khawatir hasil panen mereka tidak dapat diambil tepat waktu, yang berpotensi menyebabkan kerugian besar.

Baca Juga:

Martin Sitorus, warga Dusun IV yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Pematang Terang, mengaku sangat khawatir dengan kondisi ini. "Biasanya jika mesin pemanen tidak ada, tim pemanen manual yang akan turun membantu. Namun, kali ini keduanya tidak tersedia," ujarnya.

Akibat kelangkaan ini, biaya panen meningkat signifikan. Tarif penggunaan mesin pemanen naik menjadi 11 persen dari sebelumnya 9 persen. Sementara itu, biaya untuk tim pemanen manual melonjak menjadi 15 persen, dari yang biasanya hanya 11-12 persen.

Baca Juga:

"Situasi ini benar-benar darurat. Tidak ada mesin combine, tim pemanen manual juga tidak ada. Hujan terus menerus menyebabkan tanaman padi roboh. Jika tidak segera dipanen, kami khawatir butir-butir padi akan rusak," kata Sitorus.

Sementara itu, Kepala Dusun III Desa Pematang Terang, Rajimin Silaen, membenarkan situasi tersebut. Ia berharap masalah ini dapat segera diatasi agar para petani tidak semakin merugi.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru