Jumat, 22 November 2024

Produksi Jagung Sumut Capai 1,46 Juta Ton pada Januari-September 2024

Nelly Hutabarat - Selasa, 24 September 2024 21:06 WIB
481 view
Produksi Jagung Sumut Capai 1,46 Juta Ton pada Januari-September 2024
Foto: Dok
Ilustrasi jagung
Medan (harianSIB.com)
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara melaporkan produksi jagung di wilayah ini mencapai 1.464.745 ton dari Januari hingga September 2024.

"Rata-rata kebutuhan jagung di Sumatera Utara mencapai 1,4 juta hingga 1,5 juta ton per tahun, dengan kebutuhan bulanan sekitar 124.408 ton," ungkap Yuspahri Peranginangin, Perencana Muda di Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut, kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).

Yuspahri menambahkan, sebagian besar produksi jagung di Sumut digunakan untuk kebutuhan pakan ternak dan bahan baku tepung jagung.

Baca Juga:

"Jagung yang banyak dijual di pasar sering kali tidak tercatat dalam data resmi kami," tambahnya.

Dikatakannya, para petani di Sumut antusias menanam jagung, terutama di sentra-sentra produksi, karena harga jagung di tingkat petani cukup menguntungkan. Beberapa kabupaten yang menjadi sentra produksi jagung adalah Karo, Simalungun, Dairi, Deliserdang, Tapanuli Utara, Langkat, Humbang Hasundutan dan Toba Samosir.

Baca Juga:

Berikut rincian produksi jagung di Sumut dalam sembilan bulan pertama 2024:

* Januari: 272.394 ton (surplus 131.488 ton)
* Februari: 130.615 ton (surplus 10.997 ton)
* Maret: 113.773 ton (surplus 1.847 ton)
* April: 94.083 ton (minus 17.283 ton)
* Mei: 138.858 ton (surplus 16.740 ton)
* Juni: 153.415 ton (surplus 18.114 ton)
* Juli: 232.769 ton (surplus 93.273 ton)
* Agustus: 190.992 ton (surplus 71.218 ton)
* September: 137.845 ton (surplus 22.307 ton)

"Jagung yang diproduksi di Sumut seluruhnya merupakan produk lokal, tanpa ada impor," jelas Yuspahri.

Ia juga menyebutkan produktivitas rata-rata jagung di Sumut mencapai 6,23 ton per hektare.

"Masa panen jagung berlangsung antara tiga hingga empat bulan, dan para petani biasanya menjual hasil panen mereka melalui pedagang pengumpul," katanya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru