Kamis, 19 Desember 2024

Lebih dari 1.500 Peserta Meriahkan Temu Bisnis P3DN VIII, Dorong Belanja Produk Lokal Rp 186 Triliun

Victor R Ambarita - Rabu, 18 September 2024 09:15 WIB
155 view
Lebih dari 1.500 Peserta Meriahkan Temu Bisnis P3DN VIII, Dorong Belanja Produk Lokal Rp 186 Triliun
Foto: Dok/ Humas Kominfo
Pembukaan Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII yang dihadiri oleh Menkominfo Budi Arie dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan di ICE BSD Tangerang, Selasa (17/9/2024).
Jakarta (harianSIB.com)
Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri melalui Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII.

Gelaran ini diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta yang menghadirkan 113 gerai pelaku usaha lokal serta diikuti oleh 15 kementerian/lembaga dan 10 pemerintah provinsi.

Acara yang berlangsung di ICE BSD Tangerang, Selasa (17/9/2024) ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Baca Juga:

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba, dalam keterangannya, Selasa (17/9/2024) menyatakan, Temu Bisnis P3DN merupakan ajang strategis untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan sektor usaha dalam negeri.

Menurutnya, tingginya partisipasi menunjukkan antusiasme pelaku usaha terhadap potensi produk lokal di pasar global.

Baca Juga:

"Dengan partisipasi yang luar biasa ini, kami berharap banyak potensi kerja sama baru tercipta, terutama di antara kementerian, lembaga, dan pemerintah provinsi yang memiliki anggaran terbesar. Dengan begitu, belanja produk dalam negeri bisa mencapai Rp 186 triliun," ujar Mira Tayyiba dalam sambutannya.

Ia menambahkan, pemerintah telah mengidentifikasi anggaran sebesar Rp 186 triliun untuk pengadaan produk lokal melalui kerja sama yang dibangun lewat acara ini.

Hingga saat ini, realisasi belanja produk dalam negeri sudah mencapai Rp 436,74 triliun dari target keseluruhan tahun 2024 sebesar Rp 778,37 triliun.

Selain pameran, Temu Bisnis P3DN Tahap VIII juga menghadirkan sesi diskusi yang membahas berbagai topik strategis, termasuk penggunaan Kartu Kredit Indonesia untuk belanja pemerintah, serta upaya pemberdayaan pelaku usaha digital. Diskusi ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan efisiensi dalam penggunaan produk lokal.

"Diskusi ini memberikan banyak wawasan baru yang sangat diperlukan, khususnya dalam memanfaatkan teknologi digital dan meningkatkan kemudahan transaksi di era transformasi digital ini," lanjut Mira.

Ketua Teknis Penyelenggaraan Temu Bisnis P3DN VIII, Raden Wijaya Kusumawardhana, juga menegaskan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan mengoptimalkan belanja produk lokal, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat hingga 8 persen per tahun.

"Dengan memperbanyak belanja produk lokal, kita tidak hanya memperkuat industri nasional, tapi juga mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha kita saat ini," ujarnya.

Acara ini tidak hanya terbatas pada sektor teknologi informasi dan komunikasi, tetapi juga melibatkan sektor-sektor lain seperti pertanian, kesehatan, tekstil, elektronika, serta industri makanan dan minuman.

Semua sektor ini diharapkan dapat berkontribusi secara maksimal dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya memperbanyak katalog produk lokal guna mendukung belanja APBN dan memperkuat industri dalam negeri.

Temu Bisnis P3DN Tahap VIII menjadi salah satu langkah konkret dalam implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Upaya ini diharapkan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan daya saing produk lokal, baik di pasar domestik maupun internasional.

"Dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, kita tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di tengah tantangan global yang semakin kompleks," tutup Raden Wijaya.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru