Rabu, 23 April 2025

YKMI Sebut Fatwa MUI Landasan bagi Konsumen Muslim Gunakan Produk-produk Nasional

Donna Hutagalung - Senin, 02 September 2024 20:31 WIB
417 view
YKMI Sebut Fatwa MUI Landasan bagi Konsumen Muslim Gunakan Produk-produk Nasional
Foto: SNN/Int
Ilustrasi orang berbelanja.

Dukungan terhadap aksi boikot ini juga terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh GoodStats.id. Survei yang melibatkan 1.000 responden online pada periode 15-28 Juli 2024 menunjukkan bahwa 70,2% masyarakat Indonesia mendukung aksi boikot, sementara 77,2% menyatakan telah melakukan boikot dalam keseharian mereka.

Menurut survei ini, bagi mereka yang melakukan boikot, motif solidaritas terhadap Palestina (68,1%) dan ingin menekan Israel (55,3%) jadi alasan utama.

Di samping itu, sebanyak 30% responden jua menjadikan agama/keyakinan sebagai alasan untuk ikut dalam gerakan boikot.

Baca Juga:

Managing Editor GoodStats, Iip M. Aditiya, menjelaskan, motif solidaritas terhadap Palestina dan keinginan untuk menekan Israel menjadi alasan utama masyarakat dalam mendukung dan melaksanakan boikot ini.

"Hasil survei ini secara umum cukup menegaskan masyarakat merasa punya peran krusial dalam upaya kolektif untuk mempromosikan perdamaian, salah satunya melalui aksi boikot," kata Iip.

Baca Juga:

Tidak hanya dari survei, dukungan terhadap aksi boikot ini juga terlihat dari berbagai pernyataan masyarakat di media sosial. Banyak pengguna media sosial yang secara terang-terangan mengkritik taktik perusahaan terafiliasi Israel dalam beriklan di Indonesia. Salah satu pengguna, @thejonosman, menulis di platform Threads, "Pada ngeh ga? Brand-brand terafiliasi Israel saat ini tidak pernah mencantumkan perusahaan induk di iklannya, macam unilev*, Nese, dan*n, dan lain sebagainya. Selain itu model iklannya, baik utama maupun figur, menggunakan tokoh berhijab."

Pernyataan tersebut didukung oleh banyak pengguna lain. Akun @artieaprillia menambahkan, "Ngeh banget… tiba-tiba modelnya berhijab semua, terus selalu ada tulisan label halal MUI-nya, iklan di TV gencar di jam 18.00 menuju malam... biaya pasang iklan paling mahal."

Sementara itu, akun @maryelshiro juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam memilih produk. "Iya, makanya aku wanti-wanti ke anakku untuk ga ikutan patungan genosida, jadi sering aku ingetin kalau mau jajan atau beli produk di minimarket baca label produk yang teliti jangan ada tulisan Nes*e, U***r, Li*n, dan sebagainya."

Dukungan masyarakat yang masif di media sosial ini menunjukkan bahwa gerakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel semakin kuat dan meluas.

Diketahui, di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menaungi berbagai merek consumer goods rumah tangga yang sudah dikenal luas, seperti Sunlight, Vaseline, Lifebuoy, Sunsilk, Lux, Pepsodent, Dove, Clear, Rexona, Sariwangi, Molto, Rinso, Bango, Wall's, Royco, dan lainnya.


Hal yang sama berlaku untuk Nestlé Indonesia, bagian dari perusahaan makanan dan minuman global yang berbasis di Swiss. Beberapa merek produk Nestlé yang populer di Indonesia antara lain Nescafe, Bear Brand, Milo, KitKat, Koko Krunch, Maggi, dan air minum dalam kemasan Nestlé Pure Life.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru