Jakarta (SIB)-PT Sarinah (Persero) menargetkan adanya seribu pengguna baru sistem pembayaran elektronik LinkAja dari kegiatan penjualan seribu paket bahan pangan murah di lapangan parkir barat Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Minggu (31/3). Acara itu juga bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami mengharapkan dari acara ini bisa memperluas jaringan pengguna LinkAja. Jadi promosi LinkAja dan HUT Kementerian BUMN, bersinergi juga antar BUMN," ujar General Manager Akuntansi dan Keuangan Sarinah Asep Rahmat di sela-sela acara tersebut.
Acara itu adalah bagian dari penjualan sejuta sembako murah selama perayaan HUT Kementerian BUMN 2019. Melalui rangkaian acara tersebut harapannya LinkAja pun dapat memperoleh sejuta pengguna anyar. Produk itu adalah sistem pembayaran elektronik yang dikelola oleh Telkom dan Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara.
Asep mengatakan setiap paket sembako murah itu dibanderol seharga Rp 10.000. Adapun setiap paket berisi aneka bahan pangan, mulai dari beras, minyak goreng, gula, hingga sarden kalengan. Bila dibeli eceran, total nilai bahan pangan dalam paket itu mencapai Rp 50.000.
Untuk membeli paket pangan murah itu, masyarakat diwajibkan mengunduhl dan registrasi aplikasi LinkAja di ponselnya. Aplikasi itu bisa diunduh dari Play Store maupun AppStore. Untuk membantu proses tersebut, telah tersebar sejumlah petugas yang bersiaga di sekitar lokasi penjualan sembako.
Acara penjualan sembako murah itu dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Pasca dibuka, masyarakat berduyun-duyun mendekati lokasi penjualan. Tampak antrean ramai lancar lantaran sebelumnya petugas telah terlebih dahulu mengarahkan pembeli untuk menginstal LinkAja sebelum menuju ke counter penjualan.
Salah satu pengunjung, Robby, 24 tahun, mengaku baru mengetahui dan mengunduh LinkAja setelah datang ke penjualan sembako murah itu. "Saya baru pertama kali pakai Link Aja, jadi download dulu tadi, baru registrasi dan antre," ujar dia.
Menurut pria asal Bandung itu, proses registrasi sistem pembayaran elektronik tersebut tidak memakan waktu lama. Sehingga dia pun rela menyisihkan waktunya di sela-sela acara jalan pagi di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, itu untuk datang ke acara tersebut. "Lumayan buat istri di rumah."
Belakangan, Kementerian BUMN memang tengah gencar memperkenalkan LinkAja kepada masyarakat. Misalnya saja, Menteri BUMN Rini Soemarno mengajak para milenial mengembangkan dan memanfaatkan sistem pembayaran elektronik tersebut. "Jadi saya menitipkan ke depannya bagaimana sistem pembayaran elektronik LinkAja bisa berkembang juga," ujar Menteri Rini di Jakarta, Senin malam, 25 Maret 2019.
LinkAja adalah tekfin BUMN berbasis sistem pemindaian kode respon cepat (QR Code). LinkAja dibentuk BUMN dengan menggabungkan layanan sistem pembayaran TCash milik Telkomsel dengan TBank dan MyQR milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), e-cash dari PT Bank Mandiri Tbk, serta yap! dan UnikQu dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan juga layanan pembayaran digital milik BUMN lainnya.
Layanan tekfin yang akan tersedia di LinkAja antara lain seperti pembayaran tagihan seperti listrik, air dan internet, transaksi di mitra, moda transportasi hingga pembelian di E-commerce.
Pengguna LinkAja juga bisa melakukan transfer uang ke sesama pelanggan dan ke nasabah bank BUMN. Isi ulang (top-up) pun bisa dilakukan melalui jaringan bank BUMN, termasuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). (T/f)