Presenter Charles Bonar Sirait mengutarakan keindahan destinasi wisata Danau Toba sebetulnya tidak kalah dengan Bali. Namun kelebihan Bali, mereka mempromosikan Bali dengan konsep setiap hari adalah hari libur (Everyday is Holiday).
“Nah, kalau Danau Toba yang indah itu ramai dikunjungi hanya ketika Hari Raya Natal dan Tahun Baru saja. Ya, rugilah. Sedikit pula pendapatan disana. Sebab itu, kalau bisa konsepnya diubah menjadi setiap hari liburan,” tegas Charles dalam diskusi bertajuk “Peta Jalan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara 2024” di Sekretariat Batak Center, Jakarta, Rabu (27/3/2024), dalam keterangannya Jumat (29/3/2024).
Charles mengakui mempromosikan Danau Toba tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sangat berbeda ketika dirinya pernah dipercayakan untuk mempromosikan Tour de Flores dan Mandalika Racing Team yang dengan mudahnya mendapatkan sponsor dari Pertamina dan lain-lain.
“Kalau saya jualan proposal Wisata Danau Toba yang indah ini, susahnya mencari sponsor lantaran berbagai alasan. Salah satunya terkait keramahtamahan warga di kawasan Danau Toba. Salah satu sponsor pernah bilang bahwa danaumu sih hebat, tapi warga sekitar Danau Toba masih belum terlihat keramahtamahannya,” beber pendiri Indonesia's Nusantara One Net Zero Emissions 2060 Movement ini.
Charles melanjutkan, tidak hanya soal keramahtamahan, masih banyak lagi yang perlu dibenahi dalam rangka meningkatkan pariwisata di K Danau Toba yang tergolong kelas satu. Diantaranya kehadiran sarana hotel bintang empat atau lima, rumah sakit berkelas satu dan lainnya.
“Sepanjang tidak bisa menghadirkan hotel dan rumah sakit kelas satu di Kawasan Danau Toba, akan sulit mendatangkan banyak turis mancanegara,” imbuh dia.
Charles juga memaparkan tentang implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) atau TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang ditetapkan PBB oleh 190 negara.
“Tujuan SDGs mengajak kita untuk memikirkan generasi selanjutnya. Sebab itu, generasi saat ini tidak boleh sesukanya menghabiskan sumber daya alam tanpa memikirkan generasi berikutnya,” pungkasnya.
Sementara Ketua Umum DPN Batak Center, Ir Sintong M Tampubolon mengatakan pemikiran yang dipaparkan Charles Bonar Sirait kiranya sejalan dengan visi dan misi Batak Center.
“Pelestarian budaya Batak menjadi begitu penting dalam pengembangan pariwisata Danau Toba. Sebab Budaya Batak memiliki andil besar dalam pariwisata, selain keindahan alam Danau Toba. Juga, tak kalah penting adalah SDM unggul di Kawasan Danau Toba untuk melayani para turis domestik dan mancanegara,” tandasnya.(*)