Minggu, 23 Februari 2025

PGLII Kecam Keras Tindakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Redaksi - Selasa, 30 Maret 2021 19:11 WIB
526 view
PGLII Kecam Keras Tindakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
(TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA)
Lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Makassar, saat ini telah dipasangi garis polisi, Minggu (28/3/2021) siang. 
Jakarta (SIB)
Pengurus Pusat Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) menyatakan sikap atas terjadinya bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Peryataan sikap itu ditandatangani Ketua Umum Pdt DR Ronny Mandang MTh dan Sekum Pdt Tommy Lengkong MTh.

Isi pernyataan sikap itu adalah, mengecam keras tindakan bom bunuh diri tersebut sebagai kekejian yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang membenci kehidupan dan menghasrati maut dalam keseharian.

PGLII meyakini rasa cinta dan takzim yang hakiki kepada Tuhan akan mewujud dalam sikap saling mengasihi dan menghargai sesama makhluk-Nya yang diciptakan dalam kepelbagaian untuk saling mengenal, serta untuk menjadi insan yang berguna bagi kehidupan bersamaan.

Mendoakan para korban luka-luka dan keluarganya, agar kiranya Tuhan memberi kekuatan dalam menghadapi kejadian itu, serta sekaligus mengimbau umat Kristiani dan Katolik untuk tetap bersikap tenang, menyerahkan proses investigasi kepada aparat pemerintah, sembari merenungkan kasih, pengorbanan dan karya penebusan yang dilakukan Yesus Kristus dalam memasuki pekan suci dan Paskah tahun ini.

Menegaskan, kebebasan beragama dan beribadah adalah suatu hak yang diyakini semua agama dan kepercayaan. Bahkan mendahului berbagai bentuk dokumen internasional maupun instrumen hukum tertulis yang mengakuinya, karena hak itu datangnya dari Tuhan sendiri. Hal itu menjadikannya bersifat tak dapat dikurangi (non-derogable) dalam kondisi apapun.

Mendukung sepenuhnya usaha-usaha keamanan dan hukum yang dilakukan pemerintah untuk mengusut tuntas kejadian itu, serta untuk memberantas terorisme di Indonesia sampai ke akar-akarnya, baik dari segi pelaku, penganjur sampai kepada penyedia dana dan fasilitas.

Mengimbau tiap pimpinan warga, serta masyarakat umum untuk terlibat aktif membantu pemerintah dalam usaha-usaha pemberantasan terorisme. Baik melalui pelaporan atas kehadiran orang-orang asing mencurigakan di daerahnya, atau melalui tindakan-tindakan penolakan secara pro-aktif segala bentuk persuasi dan manipulasi massa yang berupaya menciptakan permusuhan sesama anak bangsa atas dalih apapun. (rel/A13/f)

Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru