Jakarta (SIB)
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengunjungi Afghanistan. JK hadir atas undangan dari Pemerintah Afghanistan untuk dimintai pendapatnya untuk menyelesaikan konflik di negara tersebut.
"Kunjungan Jusuf Kalla ke Afganistan dalam rangka undangan dari Pemerintah Afganistan untuk mencari jalan keluar terkait konflik dan kekerasan yang kerap melanda negara tersebut sehingga ada titik terang untuk menuju rekonsiliasi antara pemerintah dan sejumlah faksi di Afganistan," demikian keterangan yang diterima, Rabu (23/12).
JK yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) didampingi sejumlah delegasi. Dalam pertemuan di Istana Haram Sarai, Kabul, rombongan dari Indonesia disambut Menteri Agama dan Haji Republik Islam Afghanistan Mohammad Qasim Halimi bersama Majelis Ulama Afghanistan.
Sementara itu, dilansir Antara, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Afghanistan, Arief Rachman, mengatakan kedatangan JK ke Kabul sangat dinantikan pihak otoritas Afghanistan untuk dapat memberikan solusi bagi perdamaian di negara Islam tersebut.
"Kehadiran Pak JK beserta rombongan sangat dinantikan untuk memberikan jalan keluar atau solusi bagi perdamaian di Afghanistan. Hal ini tentu saja berkah bagi Indonesia," kata Arief Rachman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pemerintah Afghanistan juga menyambut baik kehadiran JK dalam kunjungannya tersebut. Dia mengatakan pihak Afghanistan percaya bahwa Indonesia bisa menjadi juru damai bagi konflik yang terjadi di negara tersebut.
Indonesia dan Afghanistan akan melakukan pendekatan agama dalam penyelesaian konflik dan perdamaian di tengah konflik, dengan melibatkan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam wasathiyah.
"Pihak Afghanistan sangat welcome ke Pak JK; dan semoga pelibatan ulama untuk perdamaian dapat menghadirkan damai di Afghanistan," katanya.
JK tiba di Bandara Internasional Hamid Karzal Kabul, Afghanistan, pada Rabu (23/12) pukul 07.00 waktu setempat. Kunjungan JK tersebut dalam rangka memenuhi undangan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani guna membahas kelanjutan kerja sama bilateral Indonesia dan Afghanistan, serta pencarian solusi terhadap konflik di negara tersebut.
Turut ikut bersama JK dalam rombongan tersebut antara lain perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
JK sudah bicara soal rencana ke Afghanistan ke Wapres Ma'ruf Amin. Simak penjelasan di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, JK telah menemui Wapres Ma'ruf Amin terkait kunjungannya ke Afghanistan. JK menyampaikan keinginan Pemerintah Afghanistan, melalui Presiden Ghani, untuk melanjutkan kemitraannya dengan Indonesia.
"Ada dua hal yang dibicarakan oleh mantan Wapres JK dan Pak Wapres K.H. Ma'ruf Amin. pertama bahwa dia mendapatkan kontak dari Afganistan, jadi babnya ini bab Afghan. Afghan menghubungi Pak JK yang intinya minta disambungkan kepada Wapres Ma'ruf Amin, mengenai hal-hal yang terkait kerja sama selama ini yang sudah berlangsung baik antara Pemerintah Indonesia dan Afghan," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, dalam keterangannya, Sabtu (12/12).
Dalam kesempatan ini, Masduki menambahkan, JK juga sempat meminta izin kepada ke Ma'ruf untuk berangkat ke Kabul, Afghanistan. JK, sebut Masduki, akan menindaklanjuti upaya lebih konkret terkait kerja sama antara dua negara ke depannya.
"Tentu saja Wapres sangat senang dengan gagasan Pak JK, itu akan bisa lebih konkret bagaimana pelaksanaannya. Setelah itu Wapres memerintahkan kepada Seswapres untuk bagaimana agar kerja sama itu segera ditindaklanjuti, dipersiapkan segala sesuatunya, tentu saja setelah Covid-19 ini terprediksi. Mungkin (apabila penggunaan) vaksin sudah efektif dan sebagainya itu mungkin bisa mulai. kalau kondisinya masih seperti sekarang mungkin butuh waktu," urainya. (detikcom/d)
Sumber
: Hariansib edisi cetak