Rabu, 16 April 2025

Banjir di Lokasi Tsunami Pandeglang Rendam 500 Rumah

* Ratusan Rumah di Lebak Banten Juga Terendam Banjir
- Kamis, 27 Desember 2018 21:43 WIB
247 view
Pandeglang (SIB) -Sekitar 500 rumah terendam akibat banjir di Labuan, Pandeglang, Banten. Daerah ini adalah lokasi terdampak tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu.

Staf pelaksana BPBD Pandeglang sekaligus Ketua Tagana Pandeglang, Ade Mulyana, mengatakan sekitar 500 rumah terendam akibat banjir di Labuan. Dua desa terdampak banjir ialah Desa Teluk dan Kalanganyar.

Menurutnya, selain diakibatkan meluapnya Sungai Cipunteun Agung, banjir terjadi karena air laut yang pasang. Lokasi dua desa tersebut berada kira-kira 200 meter dari bibir pantai.

"Intensitas hujan tinggi sama pasang laut, Desa Teluk kebetulan di bibir pantai. Ada perumahan BTN yang terendam yang jaraknya hanya 200 meter dari pantai. Kira-kira ada 500 rumah tapi warga sudah mengungsi," kata Ade kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Rabu (26/12).

Banjir di jalur evakuasi dan distribusi logistik tersebut, menurutnya, setinggi 1-1,5 meter. Jalur tersebut menghubungkan Labuan, Carita, Cinangka, dan Anyer, yang terdampak oleh tsunami Selat Sunda.

Air, lanjutnya, mulai naik sekitar pukul 08.00 WIB pagi.

"Dari hari Selasa kemarin, hujan intensitas lebat, tadi pagi air baru naik," ujarnya.

Terendam Banjir
Sementara itu, ratusan rumah di dua kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten juga terendam banjir. Hujan yang terjadi sejak Senin (24/12) membuat rumah warga terendam.

Dua kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Banjarsari dan Cimarga. Di Banjarsari, ada 4 desa yang terdampak banjir. Desa paling parah adalah Desa Keusik.

"Ketinggiannya bervariasi (paling tinggi) 1 meter. Di Banjarsari, Desa Keusik 455 rumah, Desa Ciruji 20 rumah, Desa Umbul Jaya 33 rumah kemudian Desa Cidahu 67 rumah," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dikonfirmasi.

Sedangkan di Cimarga, menurut laporan yang diterima BPBD ada satu desa yakni Inten Jaya yang terdampak banjir. 75 rumah terendam akibat hujan yang terus menerus.

"Kemudian di Desa Inten Jaya, Kecamatan Cimarga 72 rumah terendam," ujarnya.

Warga yang terdampak banjir dilaporkan tak mengungsi, mereka mengungsi ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya yang tidak terdampak banjir.

"Kalau bahasa mengungsi biasanya enggan mengungsi dan sebagai protap kita tetap menyiapkan hal-hal demikian sesuai dengan arahan Ibu Bupati kita laksanakan upaya-upaya penyelamatan secara maksimal," katanya.

BPBD saat ini masih melakukan pendataan dan upaya penyelamatan manusia terlebih dahulu. Setelah itu, bantuan sandang dan pangan akan dikirim ke wilayah terdampak banjir.

"Yang kedua pemenuhan kebutuhan dasar. Jadi manusianya dulu yang kita amankan, setelah aman baru kita melaksanakan memenuhi kebutuhan dasarnya," tuturnya. (detikcom/d/q)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru