Aceh (SIB)- Keberadaan pengemis di Banda Aceh semakin hari makin ramai. Para peminta-minta ini sebagian bermodalkan amplop. Razia pemberantasan pengemis pun mulai dilakukan.
Para pengemis yang terjaring razia gabungan petugas Satpol PP Provinsi Aceh, Satpol PP Banda Aceh dan personel Polresta Banda Aceh akan dititipkan di UPTD Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM), di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, para pengemis ini akan dibina terlebih dulu.
"Sebenarnya (gelandangan dan pengemis ini) kalau kita bilang faktor ekonomi tidak semua juga, tapi lebih banyak kepada penyakit masyarakat," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Rabu (17/10).
"Saya pikir lebih baik kita bersedekah pada tempat yang tepat lah, seperti fakir-miskin melalui badan penyalurnya, ke masjid-masjid atau tempat lain. Karena jika kita terus memberi kepada gepeng maka mereka jadi keenakan untuk meminta-minta," ungkap Alhudri.
Razia untuk menangkap gelandangan dan pengemis (Gepeng) tersebut, sudah sering dilakukan Dinsos Aceh untuk menjaga ketertiban umum dan menciptakan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat Aceh. Namun dia menilai, razia saja tentu tidak cukup untuk menghilangkan pengemis di ibukota Provinsi Aceh.
Pada Selasa 17 Oktober sore kemarin, misalnya, razia terhadap Gepeng ini dilakukan di pusat mereka mangkalnya. Di antaranya seperti Pelabuhan Ulee Lheue, Lamjabat Kecamatan Meuraxa, Simpang Dodik, Simpang Tiga Lamteumen, Keutapang, Simpang Lampeuneruet, Simpang AMD Batoh, Simpang Surabaya, Simpang Lima, Simpang Mesra, Cempaka Lima, Pasar Peunayong, Pasar Aceh, Simpang Tujuh Ulee Kareng, dan Simpang BPKP.
Dalam razia tersebut, 13 orang gelandangan dan pengemis ditangkap. Mereka kemudian dibawa ke tempat penampungan di Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM). Selain itu, tiga orang anak punk ikut diamankan dan kini ditahan di sel Satpol PP Aceh.
Menurutnya, Pemerintah Aceh akan berupaya untuk melakukan pembinaan agar jumlah Gepeng berkurang. Soalnya, keberadaan pengemis di Banda Aceh tidak semua karena faktor ekonomi.
"Kalau dikatakan lapangan kerja sempit di Aceh itu mustahil sebab banyak sekali ditemukan tenaga kerja buruh yang didatangkan dari luar Aceh. Jadi tidak mungkin tidak ada lapangan kerja, masalahnya kembali ke kita mau nggak kita kerja," jelas Alhudri.
Razia gabungan yang dilakukan pihaknya bertujuan sebagai bentuk pemberdayaan sosial kepada masyarakat agar tidak ada lagi gepeng yang berkeliaran di tempat-tempat umum. Dia mencotohkan lokasi yang marak pengemis seperti lampu merah, dan tempat-tempat umum lainnya, agar adanya kenyamanan dan ketertiban di Aceh. (detikcom/h)