Toba (SIB)
Para petani di wilayah Kabupaten Toba berharap harga gabah dapat stabil saat panen raya. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir harga gabah sering mengalami penurunan saat memasuk panen raya.
Aldi Sitorus, seorang petani di Kecamatan Porsea, Jumat (9/4/2021), mengatakan, masa panen raya di wilayah Kabupaten Toba dimulai pada awal Juni. Pada musim panen raya harga gabah sering mengalami penurunan hingga 10% dari harga biasanya.
"Saat ini harga gabah sekitar Rp.5.000,- per liter. Namun yang terjadi saat memasuki panen raya, harga gabah dapat mengalami penurunan hingga Rp.500,- per kg. Penurunan harga yang mencapai 10% itu membuat permasalahan bagi kami para petani," terangnya.
Lanjut Aldi, seringnya harga gabah anjlok dapat menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Toba. Dengan stabilnya harga gabah pada masa panen raya, tentu mampu meningkatkan perekonomian petani gabah setiap tahunnya.
Adapun sejumlah wilayah Kabupaten Toba, yang memasuki panen raya yakni, Kecamatan Silaen, Sigumpar, Porsea, Parmaksian, Siantar Narumonda, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, Bonatua Lunasi dan Lumban Julu. 11 kecamatan tersebut melakukan tanam padi serentak.
Kadis Perindagkop UKM Kabupaten Toba, Tua Pangaribuan dikonfirmasi mengatakan, penurunan harga gabah saat musim panen raya sudah menjadi keluhan petani dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun mengalami penurunan harga gabah di Kabupaten Toba, masih diatas harga gabah nasional. (*)
