Selasa, 11 Maret 2025

dr Restuti Hidayani Saragih : Virus Corona Bermutasi B117 Lebih Cepat Menyebabkan Kematian

Redaksi - Jumat, 19 Maret 2021 20:44 WIB
903 view
dr Restuti Hidayani Saragih : Virus Corona Bermutasi B117 Lebih Cepat Menyebabkan Kematian
(Foto Dok/Leo Bukit)
Foto: dr Restuti Hidayani Saragih SpPD K-PTI Finasim MH (Kes)
Medan (SIB)
Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Restuti Hidayani Saragih SpPD K-PTI Finasim MH(Kes) mengatakan, penelitian virus mutasi B117 yang dipublish 10 Maret lalu, kembali diketahui jika ternyata virus tersebut tidak hanya menyebar lebih cepat.
Namun juga lebih besar dalam menyebabkan kematian apabila terinfeksi dibandingkan dengan varian virus corona lain. Masyarakat harus bisa mengetahui apa itu mutasi.

"Mutasi apa saja, apa dampaknya dan bagaimana kita mengantisipasinya, supaya tidak terjadi perburukan dalam mengantisipasi pandemi Covid-19," kata dr Restuti Saragih kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).

Ia menyampaikan, dalam dunia kedokteran mutasi virus merupakan hal yang biasa dan akan terjadi. "Jadi mutasi ini bukan hal yang luar biasa dalam fenomena ilmiah kedokteran. Begitu juga terkait mutasi yang terjadi pada virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 dari awal di Wuhan, itu sudah banyak sekali, ratusan kali bahkan," ungkapnya.

Restuti menjelaskan, pada hakikatnya virus memang mempunyai kemampuan dalam bermutasi. Misalnya saja dalam hal perubahan anatomi, sifat dan lain sebagainya.

Menurutnya, hal ini baru akan berdampak, ketika perubahannya itu ternyata membuat virus menjadi punya kekuatan lebih cepat menyebar, menyebabkan sakit lebih berat, dan membuat orang yang terinfeksi lebih gampang meninggal.

"Misalnya B117 asal Inggris, varian Afrika Selatan, varian Brazil P1 dan lain sebagainya," ujarnya. Ia mencontohkan, virus corona B117 awal kemunculannya diumumkan di dunia pada saat musim gugur 2020 di Inggris. Kemudian sekitar dua bulan setelahnya, penelitian mengungkapkan jika mutasi ini 70 persen lebih gampang menyebar.

"Artinya kalau sudah dideteksi satu kasus, maka kecepatannya menyebar akan jauh lebih besar. Bila 3T (tracing, testing dan treatment) tidak ditangani dengan baik penyebaran akan cepat. Kemudian masyarakat sudah divaksin jangan sesuka hati dan eforia, tetap terapkan prokes," terangnya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru