Medan (SIB)
Sebanyak 4 kasus baru terkait mutasi virus corona B117 di Indonesia ditemukan. Satu kasus di antaranya itu adalah di Kota Medan, Provinsi Sumut, yang ditemukan pada 28 Januari 2021 lalu.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah MM mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran atas kasus pertama B117 di Sumut tersebut.
Namun, pasien yang terinfeksi dimaksud saat ini sudah dinyatakan sembuh. "Pasiennya sudah sehat, karena terjadi pada bulan Januari lalu," kata Aris Yudhariansyah kepada wartawan di Medan, Selasa (9/3/2021).
Ia menjelaskan pada bulan Januari itu, Provinsi Sumut memang ada mengirimkan sampel swab ke Jakarta, yakni pasien yang terkonfirmasi dengan CT Value di bawah 25. Sampel itu dilakukan pemeriksaan di Litbangkes.
Hasil pemeriksaan tersebut ditemukan ada 1 sampel yang menunjukkan mutasi virus B117. "Ternyata ada sampel yang terdeteksi seperti varian baru. Kodenya 117, makanya disebut virus B117," jelasnya.
Virus B117 ini tingkat resikonya tidak lebih atau sama dengan Covid-19. Hanya saja penyebarannya, 40-70 persen lebih cepat ketimbang virus corona yang sebelumnya telah ada. "Untuk gejalanya dan resikonya sama," tuturnya.
Oleh karena itu, jelas Aris, pasien yang terkonfirmasi tersebut dilakukan tracing. Ia juga membenarkan, bahwasanya pasien yang dimaksud adalah warga Kota Medan.
"Tapi memang tidak ada ditemukan riwayat perjalanan ke Inggris. Ini masih kita lakukan tracing termasuk kepada orang-orang di sekitarnya, kontak erat termasuk dari mana dan kemana dia sebelumnya," terangnya.
Ia menegaskan terhadap kasus B117 ini, masyarakat tidak perlu panik. Karena Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut juga tidak ada memberikan perlakuan yang khusus dalam penanganan B117 tersebut.
Ia menuturkan penanganan yang dilakukan terhadapnya sama seperti penanganan yang sudah dilakukan pada Covid-19. Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan 5M dan mengikuti program vaksinasi.
"Jadi kasus seperti ini bukan berarti harus dari luar negeri. Bisa saja terinfeksi dari orang tanpa gejala dan mungkin telah terinfeksi varian baru itu," tutup Aris yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini. (*)
