Medan (SIB)
Anggota Komisi B DPRD Sumut Sugianto Makmur Amd Li mengatakan, Harimau Sumatera kembali "mengamuk" dan masuk kampung di Lau Damak Kabupaten Langkat, dua ekor sapi milik warga dimangsa. Dia mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk segera mengatasinya.
“Dalam kasus ini, kita mendesak Pemkab Langkat, BB-KSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Sumut dan TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) mensosialisasikan kesepakatan bersama untuk mengkandangkan hewan ternak masyarakat dan melarang memburu hewan liar,†ujar Sugianto Makmur kepada wartawan, Minggu (7/3/2021) di Medan, menanggapi Harimau Sumatera kembali memangsa dua ekor Sapi milik Warga Lau Damak-Langkat.
Menurutnya, persoalan tersebut merupakan tugas pemerintah khususnya BB-KSDA dan Pemkab Langkat untuk melakukan sosialisasi tentang mengkandangkan hewan ternak dan melarang masyarakat memburu hewan liar di kawasan hutan untuk sementara waktu, agar konflik harimau dan manusia di Langkat bisa segera berakhir.
Berdasarkan data dari TNGL, lanjut Sugianto Makmur, saat ini hewan yang mau dimangsa Harimau Sumatera semakin sedikit, sehingga mencari mangsa di tempat yang baru. Sementara kebiasaan warga melepas hewan ternak di kawasan kebun, tentu memancing kedatangan Harimau Sumatera.
Karena, ungkap anggota F-PDI Perjuangan ini, menurut BB-KSDA Sumut, Desa Lau Damak termasuk daerah lintas Harimau Sumatera dan harusnya hewan ternak jangan dibiarkan bekeliaran, sebab diperkirakan harimau tersebut sedang kelaparan, sehingga berburu ternak milik warga.
"Sebaiknya selama 1-2 tahun ini, masyarakat dilarang berburu hewan liar di kawasan hutan, supaya ada kesempatan hewan-hewan mangsa harimau berkembang biak, agar jangan lagi masuk kampung memangsa ternak warga," ujarnya sembari menambahkan, masyarakat saat ini mendorong instansi terkait supaya harimau ditangkap dan dipindahkan ke lokasi lain.
Diakui anggota dewan Dapil Binjai dan Langkat ini, mengubah kebiasaan masyarakat dari melepas ternak dengan mengkandangkan ternaknya memang agak sulit, tapi hal ini harus dilakukan untuk menyelamatkan ternak-ternak masyarakat dari sergapan harimau buas.
"Solusinya saat ini, hanya dengan mengkandangkan ternak warga yang lebih tepat, agar hewan warga bisa selamat. Tidak mungkin kita membunuh Harimau Sumatera yang merupakan hewan langka dan tentunya perlu dilestarikan," ujar Sugianto Makmur.(*).