Sibolga (SIB)
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Pembangunan Indonesia (P2I) Simon Situmorang melaporkan dugaan korupsi pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Sibolga kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sibolga, Senin (22/2/2021).
Aktivis yang berkantor di Jalan Humala Tambunan, Kelurahan Tukka, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah itu mengatakan dana BOS sebesar Rp 1,5 miliar lebih di sekolah itu diduga dikelola tidak sesuai peraturan teknis yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Simon memohon kepada Kajari Sibolga untuk menindaklanjuti pengaduan mereka dengan mengusut serta memeriksa pihak pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan dana BOS di sekolah tersebut.
"Kepala sekolah dan bendahara berperan penting dalam pengelolaan dana BOS di sekolah,"katanya.
Selain dana BOS, Simon juga menyinggung pengutipan uang komite dari peserta didik sebesar Rp 27.000 di sekolah yang beralamat di Jalan Tukka, Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan itu. Dia meminta penegak hukum Korps Adhyaksa dapat mengungkap potensi korupsi hingga tuntas.
Pantauan SIB di Kantor Kejari Sibolga, laporan Ketua LSM P2I diterima staf penerimaan surat, Bunga (23) dengan mengatakan setiap laporan akan diregister. Simon Situmorang membuat laporan dua rangkap berupa asli dan fotocopi supaya ada pertinggal untuk bukti penerimaan laporan.
Kepala SMKN 3 Sibolga Awaliul Ramdani yang dihubungi SIB belum mengangkat telepon. Sedangkan pesan yang disampaikan melalui aplikasi pesan terkait permintaan tanggapan atas dugaan korupsi dan bagaimana pengelolaan dana BOS di sekolah SMKN 3 Sibolga, belum dibalas.
Sementara bendahara sekolah, Naibaho yang dimintai tanggapannya mempersilahkan wartawan untuk datang langsung ke SMKN 3 Sibolga. Dia bahkan mengatakan komunikasi dengan pers atau pihak- pihak yang memberikan perhatian terhadap kemajuan pendidikan di Sibolga, berjalan baik. Tetapi ketika awak media mendatangi SMKN 3 Sibolga pada Selasa (23/2/2021), kepala sekolah maupun bendahara tidak ada di sekolah karena sedang pergi melayat.(*)