Tanjungbalai (SIB)
Diduga akibat tidak kunjung ditangani dan diberikan pertolongan medis, Benry Tindaon (40), adik kandung Krisman Tindaon, anggota DPRD Tanjungbalai, meninggal dunia di ruang IGD RSUD dr Tengku Mansyur Tanjungbalai, Kamis (4/2/2021) siang.
Anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini mengaku sangat kecewa atas lambatnya pelayanan di ruang IGD RSUD Tanjungbalai, sehingga menyebabkan adiknya meninggal dunia tanpa ada pertolongan dari paramedis yang bertugas di rumah sakit tersebut.
"Selama 1 jam saya dan adikku di ruang IGD, tapi paramedis dan dokter yang berjaga di rumah sakit tidak segera memberikan pertolongan medis kepada adik saya yang sudah mulai mengalami kritis akibat sakit yang dialaminya. Akhirnya, adik saya menghembuskan nafas terakhirnya tanpa ada tindakan dari paramedis, "kata Krisman Tindaon dengan perasaan sangat kecewa saat ditemui SIB di rumah duka di Kampung Baru Tanjungbalai, Jumat (5/2/2021).
Lebih lanjut dikatakan Krisman, dirinya telah memohon bahkan mendesak dokter yang ada di IGD RSUD itu untuk segera memberikan pertolongan medis kepada adiknya. Bahkan telah memberikan penjelasan almarhum selama ini menderita penyakit gula dan asam lambung dan sudah pernah berobat ke RSUD Tanjungbalai.
"Meskipun sudah saya mohonkan dan memberikan penjelasan, tapi dokter yang berjaga di IGD, tidak mau langsung menangani pasien yang sudah kritis dengan alasan harus cek darah tapid tes dan sampai satu jam juga tidak kunjung ditangani. Mungkin mereka baru merasa puas setelah adik saya meninggal, tanpa di obati," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Tengku Mansyur Tanjungbalai, Fitra, yang dikonfirmasi SIB melalui telepon selulernya mengatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Maaf pak saya akan menindaklanjutinya, nanti saya tanyakan apa masalahnya. Nanti Humas kita yang menelepon Bapak," katanya. (*)