Rabu, 23 April 2025
Catatan Akhir Tahun 2020

PWI Soroti Kekerasan Fisik dan Digital terhadap Wartawan Hingga Pilkada Serentak

Redaksi - Senin, 28 Desember 2020 20:31 WIB
538 view
PWI Soroti Kekerasan Fisik dan Digital terhadap Wartawan Hingga Pilkada Serentak
Foto Dok Donna Hutagalung/Rel
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari
Jakarta (SIB)
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengeluarkan catatan akhir tahun sebagai bentuk refleksi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (28/12/2020), PWI menyoroti beberapa hal yang terjadi sepanjang tahun 2020, seperti merebaknya Covid-19 yang turut berimbas pada perusahaan pers dan para wartawan di Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan Pilkada 2020, kekerasan fisik kepada wartawan yang masih terjadi seperti pemukulan, pengeroyokan dan perampasan alat kerja serta penghapusan paksa hasil liputan yang dilakukan aparat maupun peserta demo.

Dalam keterangan tertulisnya yang ditandatangani Ketua Umum PWI Atal S Depari dan Sekjen Mirza Zulhadi, PWI juga menyoroti terjadinya kekerasan baru pada era digital saat ini terhadpa wartawan seperti doxing yakni membuka data pribadi wartawan dan keluarganya di media sosial. PWI terus mengimbau pelaku yang merasa terganggu dengan karya jurnalistik, seharusnya menggunakan hak jawab sebagaimana diatur dalam UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“PWI juga menyesalkan terjadinya peretasan situs. Mereka yang tidak senang atas pemberitaan menggunakan hacker untuk membobol pertahanan website media atau meretas data pribadi wartawan. PWI berharap aparat hukum mengusut tuntas kasus tersebut agar tidak terulang lagi,” kata Atal.

PWI mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang tetap menjaga kemerdekaan pers dengan berpedoman kepada UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers dan peraturan perundang-udangan tentang pers lainnya dalam menyelesaikan persoalan terkait kasus-kasus pers.

Melalui Masyarakat Pemantau Pemilu (Mappilu), PWI juga melakukan survei kepada wartawan di 34 provinsi di Indonesia yang menghasilkan kesimpulan sebagian besar wartawan mendukung Pilkada 2020 tetap berlangsung 9 Desember, dengan sejumlah catatan terutama terkait penegakan protokol kesehatan. Secara umum pelaksanaan pilkada juga dinilai berjalan baik.

“PWI mengucapkan terima kasih kepada wartawan, perusahaan pers dan semua komponen bangsa lainnya yang telah mengawal proses demokrasi yaitu Pilkada 2020, sehingga secara umum bisa berlangsung lancar, demokratis, sehat, dan berbudaya,” ujar Atal.

Ditegaskannya, media yang secara terus menerus mengingatkan para pihak untuk patuh terhadap protokol kesehatan, gerakan 3M telah berdampak positif terhadap penyelenggaraan pilkada sehingga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

PWI juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan pers yang tetap mempekerjakan wartawan meski dalam kondisi sulit. Kepada para wartawan, PWI berharap agar terus meningkatkan profesionalisme dan patuh menjalankan UU, Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan.

Terakhir dalam catatan akhir tahunnya, PWI menyerukan kepada semua pihak untuk terus berupaya menjaga keberlangsungan kehidupan pers yang merupakan pilar demokrasi. Keberadaan pers sebagai fourth estate, kekuatan keempat pada era demokrasi ini sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang akuntabel, bersih, transparan, dan terhindar dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

Menyelamatkan kehidupan pers berarti ikut menyelamatkan kehidupan demokrasi di Indonesia demi masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik dan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru