Kualanamu (SIB)
Jumlah penumpang meningkat pesat saat libur Natal dan Tahun Baru di Bandara Internasional Kualanamu-Deliserdang, dengan itu Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara memastikan penerapan prokes (protokol kesehatan) yang ketat, guna menjaga kelancaran dan kenyamanan penumpang.
Hal itu disampaikan Executive General Manager Djodi Prasetyo pada siaran persnya melalui Plt Manager Branch Communication & legal, Paulina Simbolon yang diterima SIB, Selasa (22/12/2020), mendukung penerbangan yang sehat dan aman.
Saat ini jumlah penumpang mencapai 11 ribu hingga 13 ribu perhari dengan pergerakan pesawat datang dan pergi diatas 115 per hari. Diperkirakan, puncak arus mudik dan arus balik libur Natal terjadi 23 Desember hingga 27 Desember 2020. Sedangkan puncak kepadatan arus mudik dan arus balik libur Tahun Baru terjadi 30 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.
Dengan itu, patroli petugas untuk memantau penerapan jaga jarak minimal 2 meter pada area check-in counter, security checkpoint, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik, ditingkatkan.
Selanjutnya pembersihan pada fasilitas-fasilitas yang biasa disentuh oleh pengguna jasa dilakukan secara berkala dengan menggunakan cairan disinfektan, memastikan ketersediaan hand sanitizer di area bandara dan berbagai kegiatan lain yang termasuk dalam protokol kesehatan bandara.
Selain itu, penerapan aplikasi penggunaan teknologi Terminal Operation Control Center yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime serta menerapkan virtual customer service dan fasilitas touchless lainnya.
Memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara pada masa adaptasi kebiasaan baru, katanya bandara Internasional Kualanamu menyediakan fasilitas rapid test antibody di area gedung terminal lantai Mezzanine dengan biaya Rp 145.000, dan rapid test antigen Rp 200.000.
Diaktifkan posko Nataru (Natal dan Tahun Baru) untuk mengawasi operasional bandara termasuk pemenuhan protokol kesehatan dengan meningkatkan 3C (Coordination (kordinasi), Collaboration (kolaborasi) dan Communication (komunikasi) diantara stakeholder.
Disampaikan, pengguna jasa yang mendarat di Bandara Internasional Kualanamu dan ingin melanjutkan perjalanan menuju Jakarta diimbau untuk sudah menyiapkan hasil rapid test antigen dari bandara asal. Adapun bagi yang belum membawa surat hasil rapid test antigen dari bandara asal, dapat melakukan rapid test antigen di Bandara Kualanamu atau fasilitas kesehatan terdekat. (*).