Rantauprapat (SIB)
Perampokan sadis terjadi di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu. Ompung Dame Marpaung (65) dan istrinya, boru Sitorus (63), ditemukan kritis dengan luka bacok tergeletak di lantai rumahnya, Jalan AMD Lingkungan Purwodadi C, Kelurahan Bakaranbatu, Kecamatan Rantau Selatan. Namun waktu kejadianya belum dapat diketahui pasti, tetapi diperkirakan, Selasa (17/11/2020) subuh.
Kabar peristiwa perampokan tragis itu beredar di media sosial, Selasa malam. Sejumlah warga tetangga perihatin, karena kedua korban dikenal ramah dan suka bergaul di lingkungan dan perkumpulan-perkumpulan, termauk partungkoan.
"Korban suami istri itu ditemukan kritis penuh luka pada tubuhnya, dengan posisi tergeletak di lantai kamar rumahnya. Lantai rumahnya bersimbah darah. Kayaknya kena rampok dan dibacok pelaku," kata warga setempat yang enggan disebut namanya.
Sumber menyebut, kedua korban yang dalam kondisi kritis ditemukan warga tetangga yang curiga karena Ompung Dame doli dan Ompung Dame boru tidak keluar dari rumah hingga menjelang siang.
"Warga masuk ke dalam rumah dan kaget melihat kedua korban tergeletak di lantai bersimbah darah dan ruangan tengah berantakan. Kakek tergeletak bersimbah darah di lantai kamar bawah tempat tidur dan si nenek tegeletak bersimbah darah di ruangan tengah di atas kasurnya. Seisi rumah berantakan dan laci-laci berkeluaran dari raknya," katanya.
Sejumlah warga menduga kakek dan nenek itu korban perampokan menggunakan senjata tajam. Warga kemudian menghubungi pemerintah setempat melihat kejadian itu dan membawa kedua korban ke RSUD Rantauprapat untuk mendapat pertolongan medis.
Lurah Bakaranbatu Kecamatan Rantau Selatan, Ardi Juliandi Dalimunte tidak menampik peristiwa tragis tersebut. Namun dia belum mengetahui persis kronologisnya.
"Kabarnya ya, Pak. Tapi besok saya tanya keplingnya," jawab Lurah Ardi menjawab konfirmasi SIB.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikesit membenarkan peristiwa perampokan yang melukai kedua korbannya itu. Namun pihaknya masih sibuk melakukan penyelidikan, sehingga belum diperoleh informasi lebih mendalam terkait kasus kriminal tersebut, karena saat nomor HP Parikesit dihubungi hingga beberapa kali pukul 19:39-19:43 WIB, sedang sibuk dan tidak dapat menerima panggilan.
"Betul, Pak," sebut Parikesit singkat melalui WhatsApp menjawab konfirmasi SIB, Senin malam. (*)