Rabu, 02 April 2025

Mahasiswa Undip Ajak Pedagang Pasar Tradisional Lubukpakam Cegah Corona

Redaksi - Senin, 03 Agustus 2020 12:28 WIB
498 view
Mahasiswa Undip Ajak Pedagang Pasar Tradisional Lubukpakam Cegah Corona
Foto dok/Chrisintya Mauli S
SOSIALISASI: Sosialisasi kepada pedagang pasar tradisional di Lubukpakam oleh peserta KKN Undip, Chrisintya untuk mencegah penularan covid-19, Senin (3/8/2020).
Lubukpakam (SIB)
Pasar menjadi salah satu tempat yang sangat rawan penularan Covid-19. Oleh sebab itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 mahasiswa Universitas Diponegoro melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan sosialiasi kepada sejumlah pedagang di pasar tradisional di Lubukpakam, Senin (3/8/2020).

Mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak pada berbagai kegiatan salah satunya pada pelaksanaan KKN. Pelaksanaan KKN pun turut mengalami perubahan system agar tetap dapat terlaksana di tengah pandemi. Sistem KKN saat ini bertemakan “KKN Pulang Kampung”, sehingga mahasiswa dapat berkontribusi untuk mengabdi pada daerah asalnya.

Kurangnya kesadaran warga khususnya para pedagang di pasar tradisional terhadap bahaya dari penularan Covid-19 menjadi salah satu permasalahan di Lubukpakam, untuk segera diperbaiki.

Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya pedagang yang tidak mengindahkan protokol kesehatan yang diberikan pemerintah, di mana mereka tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti penggunaan masker dan face shield ketika sedang berjualan.

Melihat dari permasalahan yang terjadi, Chrisintya Mauli S salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi peserta KKN Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi bertemakan “Melawan penyebaran Covid-19 dengan gerakan memakai face shield dan masker pada para pedagang” yang dilakukan secara langsung kepada beberapa pedagang di kawasan Pasar Tradisional Kota Lubukpakam.

Sosialisasi tetap dilakukan mengingat aturan yang diberikan pemerintah untuk menerapkan physical distancing ketika berinteraksi dengan orang lain.

Pada sosialisasi kali ini tak hanya membagikan masker maupun face shield saja, namun Chrisintya juga menjelaskan kepada para pedagang kegunaan APD dan seberapa pentingnya itu digunakan agar terhindari dari penularan virus.

Awalnya tak mudah untuk membagikan alat pelindung diri ini mengingat para pedagang bersikeras tidak mau menggunakan. Namun setelah dijelaskan secara detail sehingga mereka menjadi memiliki kesadaran untuk menggunakan APD ini dan menjadi antusias pada saat sosialisasi berlangsung.

”Ga kepikiran untuk pake barang kayak gitu dek rempong juga kalo lagi jualan tapi ya sebenarnya penting juga untuk kebaikan kami (pedagang)” ujar salah satu pedagang pasar tradisional Lubukpakam.

Diharapkan dari adanya program ini, para pedagang tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan mereka ketika harus berjualan. Serta program ini dapat dilakukan secara berkala sebagai bentuk nyata dari pengabdian Chrisintya kepada masyarakat Lubukpakam sehingga dapat mengedukasi pedagang lainnya agar memiliki kesadaran akan bahaya dari Covid-19 guna memberikan perubahan demi kebaikan dan kemajuan dari Lubukpakam.(*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru